Satu Anakan Ditemukan, Populasi Badak Jawa Bertambah

Pemburu jadi ancaman terbesar eksistensi badak jawa

Pandeglang, IDN Times - Satu bayi badak Jawa atau Rhinoceros sondaicus ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang. Anak badak itu diperkirakan berusia 3-5 bulan.

Hal itu berdasarkan kegiatan Tim Monitoring badak Jawa Balai Taman Nasional Ujung Kulon Tahun 2024 yang dilaksanakan dengan menggunakan metode pemasangan sistematik sampling (klaster) kamera jebak, telah berhasil merekam induk dan anak badak Jawa yang diduga merupakan anakan baru. 

Lokasi perekaman berada di kamera jebak cluster pada tanggal 7 Mei 2024 pukul 05.50 WIB.

Baca Juga: 3 Badak Jawa Mati Diburu, Balai TNUK Terapkan Sistem Full Protection

1. Anak badak Jawa tersebut diberi nama IRIS

Satu Anakan Ditemukan, Populasi Badak Jawa BertambahAnak badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten (Dok. IDN Times/TNUK)

Dalam keterangan pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang diterima IDN Times, Jumat (13/9/2024), anakan baru badak Jawa itu berjenis kelamin betina dan diberi identitas ID.094.2024.

Belum ada ciri khusus yang telihat dari penampakan badan anak badak Jawa tersebut sehingga bisa dikategorikan normal. 

Anak badak Jawa yang baru ditemukan tersebut diberi nama IRIS pada 6 September 2024.  Sementara induknya bernama Putri dengan ID.040.2012. Ini merupakan pertama kali Putri membawa anak badak sehingga diartikan bahwa dia baru partama kali melahirkan.

Badak atas nama Putri memiliki ciri cula batok yang cukup jelas, yakni telinga kanan kiri normal tidak memiliki bekas luka atau cacat dan ekor normal

2. Jadi kabar gembira untuk TNUK

Satu Anakan Ditemukan, Populasi Badak Jawa BertambahDok. TNUK KLHK

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ardi Andono mengatakan, dengan ditemukannya satu anak badak Jawa baru ini di tahun 2024 merupakan kabar gembira bagi Taman Nasional Ujung Kulon.

Ardi menyebut, laporan ini berkat usaha tim monitoring badak Jawa yang bergerak, tanpa mengenal lelah dalam mencari dan menempatkan kamera jebak di hutan setiap bulannya.

"Serta keberhasilan kebijakan fully protection area terhadap seluruh habitat badak Jawa di TNUK sehingga badak Jawa dapat berkembang biak dengan baik secara alami," kata dia.

3. Pemburu ancaman terbesar badak Jawa

Sebelumnya, pada 2022 dan 2023, dua individu baru anak badak Jawa juga terekam kamera jebak di Taman Nasional Ujung Kulon. Keduanya merupakan betina yang diberi indentitas ID.091.2022 dan ID.092.2023.

“Namun kami tidak boleh terlena dengan kegembiraan temuan kelahiran anak, meskipun badak Jawa dapat berkembang biak, bukan berarti habitat dan individu badak Jawa aman dari berbagai gangguan," kata dia.

Aktivitas perburuan, lanjutnya, atau predator seperti anjing hutan, penyakit, inbreeding, dan bencana alam yang berpeluang menghadang di depan kita yang mengancam keberadaan dan kelestarian badak Jawa.

Baca Juga: 12 Km Jalan ke TNUK Dibangun, Rute Jalan Sumur hingga Taman Jaya

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya