Setahun Pandemik Suku Baduy Masih Terhindar COVID-19, Ini Rahasianya!

Suku Baduy mendiami wilayah di Lebak

Lebak, IDN Times - Kepala Adat Pemerintahan Baduy Jaro Saija mengatakan, dari sekitar 14.600 jiwa warga adat Baduy, hingga kini tak satupun yang terkonfirmasi positif COVID-19. Hampir setahun pandemik COVID-19 masuk Indonesia.

"Tidak ada (yang positif COVID-19 di sini), tidak ada, mudah-mudahan tidak ada," kata Jaro Saija yang juga merangkap sebagai Kepala Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak Banten,, Jumat (22/1/2021).

Baca Juga: Pemerintah Ganti "Wisata Baduy" Jadi Saba Baduy!

1. Saat pandemik terjadi, tetua adat mengantisipasi cepat

Setahun Pandemik Suku Baduy Masih Terhindar COVID-19, Ini Rahasianya!IDN Times/Muhamad Iqbal

Jaro Saija mengungkapkan, sejak ada pandemik COVID-19 di bulan Maret 2020 lalu, tetua adat segera mengantisipasi dengan meminta semua warga yang ada di luar desa adat semisal di Jakarta dan kota lain untuk pulang kampung. Karena, lanjutnya, saat itu sedang memasuki masa ritual Kawalu.

"Sementara warga Baduy yang sudah di dalam wilayah Desa Kanekes, dilarang untuk bepergian," kata dia.

2. Warga terbiasa setiap hari dengan pola hidup sehat

Setahun Pandemik Suku Baduy Masih Terhindar COVID-19, Ini Rahasianya!IDN Times/Muhamad Iqbal

Sementara itu, Budayawan Banten, Uday Suhada mengungkapkan, kesehatan warga Baduy terjaga karena mereka juga terbiasa dengan pola hidup sehat--di samping diterapkan aturan ketat atas pembatasan ruang gerak ke luar dari tanah ulayat.

"Konsep hidup menyatu dengan alam benar-benar dijalankan oleh warganya. Mereka juga terbiasa minum ramuan alam (herbal)," kata Uday kepada IDN Times.

3. Kehidupan mereka saat ini masih normal

Setahun Pandemik Suku Baduy Masih Terhindar COVID-19, Ini Rahasianya!IDN Times/Muhamad Iqbal

Uday mengatakan, dari sistem kepercayaan Sunda Wiwitan warga suku Baduy juga ada disebutkan dalam tradisi lisannya bahwa tugas mereka selain menjaga alam dan tidak mengubah perilaku, juga berkewajiban menjaga harmoni dengan makhluk Tuhan lainnya yang kasat mata, seperti hewan dan tumbuhan.

"Mereka meyakini sepenuhnya bahwa jika alam tidak dijaga, perilaku buruk manusia tak terkendali, maka akibatnya ya musibah, bisa berbentuk bencana alam, gempa bumi, puting beliung, banjir, longsor dan penyakit keras dan mematikan seperti virus," kata Uday.

Saat ini, lanjutnya, kehidupan mereka sangat normal. "Ke ladang malah lebih sering. Udara yang mereka hirup tanpa polusi. Hasil tanaman yang mereka konsumsi steril dari pupuk anorganik. Social distancing sangat terkendali," kata dia.

Baca Juga: Gak Banyak Orang Tahu, Nih 5 Kuliner Khas Suku Baduy

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya