Warga Kota Tangerang Diminta Waspadai Monkeypox Meski Belum Ada Kasus

Pola hidup bersih jadi upaya pencegahannya

Kota Tangerang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dini Anggraeni memastikan, belum ada warga di Kota Tangerang yang terpapar monkeypox alias virus cacar monyet. Meski begitu, pihaknya tengah siaga menghadapi kemungkinan terburuk yang terjadi.

"Tidak bisa dianggap enteng, masyarakat tetap perlu waspada dan diedukasi terkait cacar monyet,” kata Dini, saat dihubungi Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: Apakah Tersedia Vaksin untuk Mencegah Monkeypox?

1. Risiko kematian akibat cacar monyet di kisaran 3 sampai 6 persen

Warga Kota Tangerang Diminta Waspadai Monkeypox Meski Belum Ada KasusIlustrasi Mobil jenazah (IDN Times/Lia Hutasoit)

Dini menjelaskan, cacar monyet merupakan virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Orang yang terkena penyakit ini, menurut dia, dapat sembuh sendiri.

Selain itu, Dini menjelaskan bahwa penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung dua hingga empat minggu. Namun, bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian dengan tingkat kematian tiga sampai enam persen.

“Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut," kata dia.

Oleh karena itu, imbuhnya, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kunci utama dalam mencegah paparan penyakit ini. 

2. Ini yang bisa dilakukan untuk hindari cacar monyet

Warga Kota Tangerang Diminta Waspadai Monkeypox Meski Belum Ada KasusIlustrasi rumah sakit (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Dini menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan warga untuk menghindari paparan cacar monyet. Salah satunya, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tak ada air dan sabun, warga bisa membersihkan tangan dengan bahan yang mengandung alkohol.

Dia juga menganjurkan warga untuk menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata serta membatasi paparan langsung dengan darah atau daging hewan yang tidak atau belum dimasak dengan baik. “Hindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging hewan liar," kata dia.

Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah yang terjangkit cacar monyet, imbuh Dini, diminta segera memeriksakan diri jika mengalami beberapa gejala-gejala, seperti: demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, hingga ruam kulit. "Dia merasakan gejala dalam kurun waktu kurang dari tiga minggu setelah kepulangan," jelasnya.

3. Apa itu cacar monyet?

Warga Kota Tangerang Diminta Waspadai Monkeypox Meski Belum Ada KasusIlustrasi virus (pinterest)

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.

Penularan melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus. Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan.

Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 sampai 16 hari tetapi dapat mencapai 5 sampai 21 hari. Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari, yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Kembali Gelar Virtual Job Fair

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya