Warga Perumahan di Maja Keluhkan Layanan Air Terhenti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Warga perumahan Permata Mutiara Maja di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak mengeluhkan terhentinya layanan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sejak Rabu (12/7/2023) hingga Kamis siang (13/7/2023).
Ryan salah satu warga perumahan tersebut mengatakan, layanan air sudah terhenti selama 24 jam lebih, banyak warga akhirnya meminta air dari tetangganya yang memiliki sumur bor.
"Ada sih tetangga yang punya sumur bor, tapi masa iya kita bertahan sama itu terus," kata Ryan kepada IDN Times, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga: Kawasan Kubah Bayah di Lebak Diajukan Jadi Geopark ke KNGI
1. Air terhenti diduga karena terdampak pembangunan klaster baru
Berdasar informasi yang diterima para warga, kata Ryan, terhentinya layanan karena ada kebocoran pipa di sekitar lokasi pembangunan klaster baru. Ryan meminta, upaya usaha yang dilakukan pihak terkait jangan malah merugikan warga yang sudah tinggal di kawasan tersebut.
"Tolong segera perbaiki. Kalaupun disediakan air dari lokasi tertentu kan, warga harus susah payah mengangkutnya. Tolong jangan mau untung sendiri," kata dia.
2. Minta air segera mengalir, warga: kasihan yang punya bayi
Sementara warga lain bernama Firman menyebut, kejadian seperti ini sudah dua kali ia alami. "Masa gak bisa gitu, saat ngebangun, engga ngerusak atau matiin jaringan air ke warga," kata Firman.
Firman berharap pihak terkait segera memperbaiki permasalah ini. "Tolong cepet lah sudah mau habis stok air saya, saya sudah ada bayi juga," ungkapnya.
3. Sebelumnya warga mengeluhkan layanan air yang keruh
Sementara, terkait persoalan ini, manajemen PDAM belum dapat dikonfirmasi. Sebelumnya diberitakan, Warga perumahan Permata Mutiara Maja mengeluhkan bertambah keruhnya aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lebak ke rumah-rumah warga.
Ningrum, warga perumahan tersebut mengatakan, bertambah keruhnya aliran air PDAM ini terjadi sudah dua hari. Kata Ningrum, saking keruhnya air hingga dua filter yang digunakan warga untuk menyaring air tak mempan.
"Biasanya keruh juga, tapi ini lebih parah, dua filter aja gak sanggup, ini air PDAM atau kopi cafucino" kata Ningrum kepada IDN Times, Rabu (27/7/2022).
Baca Juga: Kawasan Kubah Bayah di Lebak Diajukan Jadi Geopark ke KNGI