Pandemik, Angka Golput Diprediksi Tinggi di Pilkada Tangsel

Tangerang Selatan, IDN Times - Lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) merilis survei seputar Pilkada Tangerang Selatan 2020 yang bakal berlangsung 9 Desember mendatang. Salah satu yang menjadi sorotan survei KPN adalah angka pemilih yang memutuskan untuk golput alias tidak menggunakan hak pilihnya.
Berkaca dari Pilkada 2015, kata Direktur eksekutif KPN, Adib Miftahul, partisipasi pemilih hanya ada di kisaran 57 persen dan sisanya, 43 persen, adalah golput. Menurutnya, angka golput itu akan bertambah akibat pandemik COVID-19, yang diperkirakannya bisa mencapai 55 persen.
“Ini artinya jumlah suara yang diperebutkan oleh para kontestan jadi semakin sedikit, sekitar 200 sampai 300 ribu suara bisa jadi pemenang," jelas Adib, Rabu (5/7/2020).
1. Putri Ma'ruf Amien berpeluang menang asal bisa mengambil hati pemilih golput
Lebih lanjut Adib menilai, angka golput yang tinggi justru bisa menjadi peluang besar bagi calon yang memiliki elektabilitas rendah. "Pasangan calon yang bisa dalam tanda kutip mengalahkan angka golput, maka dialah yang akan memenangkan pertarungan ini,” kata Adib.
Dari ketiga bakal calon wali kota, Adib juga menilai bahwa Siti Nurazizah saat ini masih memiliki elektabilitas lebih rendah dari calon lainnya.
“Dari angka golput yang tinggi itu, jadi peluang besar buat calon dengan elektabilitas rendah seperti Azizah. Mau tidak mau, karena melihat dari basis pemilih di wilayah kampung-kampung Azizah tak ada harapan, maka dia harus berjuang untuk merebut suara golput,” kata Adib.