Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. IDN Times/Yudi

Tangerang Selatan, IDN Times - Putri Mayang Sari (25), satu dari sekian banyak penyanyi musik dangdut yang nasibnya berubah drastis kala pandemik COVID-19 melanda.  Namun, masih ada satu hal yang sama dalam kehidupan Putri, yakni keramaian.

Dahulu keramaian di panggung musik, kini, biduan ini juga berada di keramaian. Putri banting setir menjadi pedagang kopi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). 

TPU ini adalah salah satu yang disediakan pemerintah Tangsel untk jenazah pasien COVID-19.

1. Dari penghasilan puluhan juta setiap manggung, Putri kini terima ratusan ribu saja per minggu

ilustrasi uang (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Putri bercerita, saat normal wanita lajang itu mengaku bisa dapat penghasilan Rp40 juta dari honornya beberapa kali manggung sebagai biduan. Kini dirinya hanya merasakan omset ratusan ribu rupiah, paling banter hanya cuma Rp2 juta dalam seminggu.

“Tapi PPKM ini nyanyinya gak dibolehin,” katanya, Jumat (30/7/2021).

2. Hidup harus terus berjalan

Suasana TPU Jombang, Tangerang Selatan, Banten. (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Mahasiswi Universitas Pamulang ini mengaku, saat normal dia bisa manggung sampai 27 kali dalam sebulan. Jadwal manggungnya bahkan sampai ke luar daerah. Kini, jualan kopi harus Ia jalani demi keberlangsungan hidup keluarga dan biaya kuliahnya.

“Tadinya aku biasanya dari nyanyi bisa nabung, sekarang gini kondisinya. (Tapi) hidup tetap harus terus berjalan,” jelasnya.

3. Putri ceria dan waspada di waktu bersamaan saat jualan kopi di TPU Jombang

Dok. IDN Times/Yudi

Berjualan kopi pada pelanggannya di TPU Jombang kini sudah menjadi rutinitas yang Ia jalani dengan ceria bersamaan dengan kewaspadaan di satu waktu yang sama.

“Yang penting kan kita patuh sama prokes. Pake masker, kayak-kayak gitu sih,” ujarnya.

Editorial Team