Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pasien Pernah Operasi Benjolan Payudara Lebih Berisiko Terkena Kanker

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti
Intinya sih...
  • Mayoritas benjolan payudara adalah fibroadenoma (FAM) yang tak hilang setelah menstruasi
  • Pasien FAM memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, terutama setelah tindakan bedah
  • Mencegah benjolan menjadi kanker dengan skrining rutin, pola hidup sehat, dan dukungan komunitas penyintas kanker

Tangerang, IDN Times - Benjolan di payudara kerap kali muncul saat wanita mengalami siklus menstruasi. Namun, terdapat benjolan yang tak hilang meski siklus menstruasi selesai dan harus dilakukan tindakan bedah.

Mayoritas benjolan pada payudara adalah fibroadenoma atau biasa disebut FAM. FAM merupakan tumor pada payudara nonkanker yang kerap terjadi pada wanita muda dengan salah satu penyebabnya adalah  hormon reproduksi.

Namun, tahukah kamu? Pasien yang pernah terdiagnosa FAM memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibanding wanita yang tidak. 

"Memang akan lebih tinggi risikonya antara wanita yang pernah menjalani tindakan bedah di daerah payudara, meski jenisnya FAM dari yang belum pernah," kata Bernard Agung Baskoro, Spesialis Bedah Onkologi Siloam Hospital Lippo Village, baru-baru ini. 

1. Benjolan belum tentu berkembang jadi kanker, tetapi risiko tetap lebih besar

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Bernard mengungkapkan, wanita yang pernah mengalami tindakan bedah di payudara, maka risiko benjolan untuk berkembang menjadi kanker payudara naik. Namun, hal tersebut tetap didukung oleh faktor risiko lainnya.

"(Pasien) juga harus tahu risiko naik itu belum tentu terkena, tapi ada risiko dan harus diwaspadai," katanya.

2. Pasien diimbau untuk lakukan skrining dan menjaga pola hidup sehat

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Bernard menuturkan, salah satu upaya untuk yang bisa dilakukan untuk mencegah benjolan di payudara menjadi kanker adalah dengan rutin skrining, minimal melakukan periksa payudara sendiri (Sadari). Selain itu, skrining payudara di rumah sakit dengan mammografi dan medical check-up lainnya juga dianjurkan dilakukan minimal 1 tahun sekali.

"Lalu, menjaga pola hidup sehat dengan tidak merokok, diet rendah lemak, kalau gemuk olahraga turunkan berat badan, terapkan healthy living," kata Bernard.

3. Penyintas kanker bisa tetap tampil percaya diri

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Memberi semangat untuk pasien Kanker, Siloam Hospital Lippo Village bekerja sama dengan Pita Kasih dan Bhoelan, menyelenggarakan “Strength in Style: Empowering Survivors with Confidence,” sebuah community gathering spesial yang didedikasikan untuk mendukung para penyintas kanker. 

Selain itu, acara ini juga akan menyajikan workshop makeup dan fashion yang didukung oleh Bhoelan dan Pavettia. Workshop ini mencakup kelas Personal Styling dengan tema “Positivity with Adaptive Clothing.” Workshop ini akan memberikan panduan praktis tentang bagaimana memperkuat citra tubuh dan merangkul sikap positif melalui pakaian adaptif, lengkap dengan tips dan saran yang personal.

“Tujuan acara ini adalah untuk membangun komunitas yang mendukung, di mana para penyintas kanker dapat saling terhubung, berbagi pengetahuan, dan merasa lebih kuat," ungkap ungkap Jennifer Hendra, Direktur Siloam Hospitals Lippo Village.

Melalui kombinasi edukasi kesehatan dan workshop, peserta diharapkan mendapatkan pengetahuan serta keterampilan praktis yang membantu mereka menghadapi berbagai tantangan.

"Kami berharap para penyintas akan menemukan kembali kepercayaan diri," tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us