Tangerang Selatan, IDN Times - Program makan bergizi gratis berdampak langsung terhadap pelaku usaha kecil, yakni pedagang makanan di kantin sekolah. Pasalnya, para murid yang sebelumnya jajan di kantin otomatis menghilang karena sudah kenyang menyantap hidangan fasilitasi pemerintah.
"Ini pasti berdampak tahu banyak tahu sedikit, pasti berdampak," kata salah satu pedagang kantin di Tangerang Selatan, Syaiful Anam, Senin (6/1/2025).
Menurutnya, hari ini lapak dagangannya sepi pembeli. Murid-murid yang biasanya pada saat jam istirahat berdatangan sekarang tidak jajan.
Syaiful menerangkan, tentu kondisinya berbeda jika makan bergizi gratis diberikan setelah waktu istirahat. Pedagang kantin pasti tidak akan terkena dampak dari program kepala negara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Tapi kalau jam istirahat itu berdampak, karena orang kantin itu istirahatnya aja yang ditungguin," kata dia.
Syaiful Anam berharap, waktu pemberian makan bergizi gratis digeser. Porsi hidangan diberikan setelah waktu istirahat murid-murid bisa keluar area sekolah.
"Harapannya, makan gratis itu penting pak cuma tetap harus ada jam istirahat. Setelah istirahat abis itu kan makan siang," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak tujuh sekolah di Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel) melaksanakan program makan bergizi gratis. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni mengatakan, tujuh sekolah yang menjalankan program ini berada di radius lima kilometer dari dapur umum penyuplai makanan.
"Porsinya sesuai dengan jumlah siswa 544 seluruh siswa," kata Deden, Senin (6/1/2025).