ilustrasi MRT Jakarta. (IDN Times/Gregorius Aryodamar)
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten Tri Nurtopo menambahkan, pengembangan moda transportasi publik MRT itu saat ini masih dalam pembahasan. Pihaknya juga dalam waktu dekat akan melakukan rapat tindak lanjut bersama Ditjen Perkeretaapian untuk hal teknisnya.
“Belum sampai teknis, kita masih dalam pembahasan persiapan dan perencanaan, serta organisasi pengelolaannya,” katanya.
Berdasarkan site plan yang direncanakan, lanjut Tri, secara umum proyek MRT fase III ini terbagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama sepanjang 33,76 kilometer (km) dari Kembangan hingga Ujung Menteng.
Kemudian tahap dua sepanjang 50,3 km yang terdiri dari Lintas Barat (Banten) sepanjang 29,9 km yang menghubungkan dari Balaraja sampai Karang Tengah. Sedangkan untuk lintas timur (Bekasi) sepanjang 20,43 kilometer yang menghubungkan Medan Satria sampai Cikarang.
Ada 14 stasiun pemberhentian yang rencananya akan dilewati, pertama di Balaraja pada kilometer 0+000, kemudian Cibadak pada kilometer 2+020 sepanjang 2.020 meter (m), Pasir Gadung pada kilometer 4+200 sepanjang 2.180 m, Otonom pada kilometer 6+100 sepanjang 1.900 m, Bunder pada kilometer 8+600 sepanjang 2.500 m.
Kemudian Stasiun Kadu pada kilometer 11+300 sepanjang 2.700 m, Perumnas pada kilometer 13+700 sepanjang 2.400 m, Danau Ranau pada kilometer 15+600 sepanjang 1.900 m, Cikokol pada kilometer 17+040 sepanjang 1.440 m, Kebon Nanas pada kilometer 19+260 sepanjang 2.220 m.
Stasiun Panunggangan pada kilometer 21+740 sepanjang 2.480 m, Kunciran pada kilometer 24+100 sepanjang 2.360 m, Hasyim Asyari pada kilometer 25+800 sepanjang 1.700 m, dan Karang Tengah pada kilometer 28+360 sepanjang 2.560 m.