IDN Times/Maya Aulia Aprilianti
Usmarwi mengatakan, proses yang dilakukan untuk memulangkan Reynhard, akan berbeda dengan yang dilakukan dengan Prancis dan Filipina, yakni pemulangan tahanan. Namun, akan dilakukan pertukaran tahanan.
"Permintaan dari orangtua itu juga yang memperkuat kami untuk melakukan repatriasi. Tapi proses di sini bukan transfer of prisoners, tetapi prisoners exchange atau pertukaran narapidana itu yang kami inginkan saat ini," tuturnya.
Reynhard yang juga disebut predator seks, terbukti bersalah melakukan 159 serangan seksual kepada 48 laki-laki berbeda usai mengelabuinya melalui kencan buta di Inggris, tahun 2020.
Modusnya, Reynhard membubuhkan obat ke dalam minuman para korbannya saat bertemu, sehingga tak sadarkan diri. Dalam keadaan tidak sadarkan diri itu, Reynhard memperkosa para korbannya.
Pada Juni 2017, korban terakhir Reynhard siuman dari bius saat diperkosa dan melawan sebelum akhirnya melapor ke polisi. Polisi menangkap Reynhard dan menemukan ratusan rekaman pemerkosaan terhadap para korbannya yang tak sadarkan diri.
Polisi berhasil melacak para korban Reynhard karena menyimpan berbagai barang milik korbannya, seperti jam tangan, ponsel, hingga kartu identitas.