Umbi jepang atau satsumaimo sebetulnya masih masuk dalam kelompok ubi jalar (Ipomoea batatas). Dikutip dari Tensuke.com, tanaman satsuimaimo ini pertama kali dikenalkan ke Jepang oleh orang Tiongkok pada tahun 1604, tepatnya di Ryukyu Islands, Okinawa.
Sejak itu, budi daya satsumaimo meluas di Jepang. Saat ini, wilayah Jepang yang menjadi pusat budi daya umbi ini adalah Kyushi.
Di Jepang, satsumaimo sejak lama dikenal memiliki manfaat karena nutrisinya dan juga pengobatan. Nama umum populer untuk varietas satsumaimo, termasuk beniaka, beniazuma, dan kintoki.
Salah satu ciri yang membedakan satsumaimo adalah bentuk umbinya yang lebih panjang dan ramping dibandingkan ubi jalar biasa. Satsumaimo memiliki kulit merah keunguan dan daging krem pucat ketika masih mentah. Warna daging umbi akan berubah menjadi kekuningan saat dimasak.
Selain itu, umbi ini biasanya lebih panjang dan ramping dibandingkan ubi jalar biasa. Rasa umbinya agak manis dan daging yang lembut dan bertepung.