Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Dok. PMI Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Tangerang kekurangan peti jenazah. Pasalnya, dalam sehari terdapat rata-rata 20 jenazah COVID-19 yang harus dimakamkan.

"Iya, kita kekurangan peti jenazah karena semua pemda butuh peti jenazah secara bersamaan," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (9/7/2021).

1. Pemkab Tangerang juga kekurangan petugas pemulasaran jenazah

IDN Times/Dok. PMI Kabupaten Tangerang

Tak hanya kekurangan peti jenazah, pihaknya juga kekurangan petugas pemulasaran jenazah. Akibatnya, korban meninggal akibat COVID-19 pun harus mengantre. 

"Kita juga kekurangan mobil jenazah khusus mengantarkan pasien COVID-19," tuturnya.

2. Jumlah pasien COVID-19 yang meninggal terus meningkat

Ilustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19. (IDN Times/Aldila Muharma dan Fiqih Damarjati)

Ajat Sudrajat, Pengawas pemakaman dari Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kabupaten Tangerang mengatakan, saat ini jumlah korban meninggal akibat COVID-19 masih tinggi.

Pada Juni 2021, pihaknya hanya memakamkan 5 hingga 7 jenazah COVID-19 per hari. "Tapi di bulan Juli 2021, pernah sampai 36 jenazah (per hari)," ungkapnya.

Hingga kini pun, sudah ada sekitar 200 jenazah COVID-19 yang dimakamkan di TPU Buni Ayu, Kabupaten Tangerang per Juli 2021. "Kalau bulan Juni 2021, (total) ada 273 orang," kata Ajat.

3. PMI Kabupaten Tangerang fasilitasi peti untuk jenazah COVID-19 yang isolasi mandiri

IDN Times/Dok. PMI Kabupaten Tangerang

Sementara itu, Kepala Markas PMI Kabupaten Tangerang, Suranto mengatakan, pihaknya bisa mengangkut 7 hingga 8 jenazah pasien COVID-19 per hari-- yang melakukan isolasi mandiri di rumah-rumah masyarakat. Saat meminta peti mati dari Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tangerang, pihaknya mendapatkan konfirmasi bahwa saat ini jumlah peti jenazah tinggal sedikit. 

"Makanya, PMI sudah menyediakan 50 peti jenazah untuk perbantukan di pemakaman COVID-19 di Buniayu," jelasnya. 

Tak hanya itu, lantaran banyaknya korban meninggal akibat COVID-19, pihaknya pun mengurangi jumlah personel yang ada untuk menjemput jenazah. 

"Idealnya 6 orang, namun saat ini hanya 4 orang termasuk supir mobil jenazah, itu pun terbagi 3 kelompok karena zona wilayah yang cukup luas di Kabupaten Tangerang," paparnya. 

Editorial Team