Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BPBD Kota Tangerang minta warga tingkatkan kewaspadaan akan bencana (Dok. Pemkot Tangerang)
BPBD Kota Tangerang minta warga tingkatkan kewaspadaan akan bencana (Dok. Pemkot Tangerang)

Intinya sih...

  • Pemkot Tangerang akan gelar apel siaga bencana pada 10 Desember mendatang untuk memastikan kesiapan pemerintah dan petugas di lapangan.

  • Warga diingatkan akan potensi megathrust, kebakaran, gempa bumi, serta potensi dampak dari megathrust dan Sesar Baribis yang berada di wilayah selatan Jakarta.

  • Desember berpotensi menjadi puncak peningkatan curah hujan, Pemkot Tangerang berencana membahas penetapan Siaga Hidrometeorologi sebagai langkah administrasi dan strategi meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kota Tangerang, IDN Times - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Mahdiar mengingatkan, masyarakat mesti meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Hal itu, menyusul sejumlah peristiwa kebencanaan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh.

“Atas nama Pemerintah Kota Tangerang, kami turut prihatin dan berduka atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita di berbagai daerah. Kejadian ini mengingatkan bahwa bencana bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, termasuk di Kota Tangerang,” kata Mahdiar, Senin (1/12/2025).

1. Pemkot Tangerang akan gelar apel siaga bencana

BPBD Kota Tangerang minta warga tingkatkan kewaspadaan akan bencana (Dok. Pemkot Tangerang)

Sebagai langkah antisipasi, kata Mahdiar, Pemkot Tangerang bersama lintas sektor akan menggelar Apel Siaga Bencana pada 10 Desember mendatang. Kegiatan ini dinilai strategis dalam memastikan kesiapan pemerintah dan petugas di lapangan, terutama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang kerap meningkat pada akhir tahun.

Dalam apel tersebut, akan dilakukan simulasi penyelamatan dan evakuasi banjir, mengingat banjir masih menjadi ancaman terbesar di Kota Tangerang.

“Simulasi ini penting agar seluruh petugas memahami alur penanganan, sekaligus memastikan koordinasi berjalan optimal saat kondisi darurat terjadi,” jelasnya.

2. Warga juga diingatkan akan potensi megathrust

BPBD Kota Tangerang minta warga tingkatkan kewaspadaan akan bencana (Dok. Pemkot Tangerang)

Selain banjir, Pemkot Tangerang juga menyoroti sejumlah ancaman lain berdasarkan kajian risiko bencana daerah, antara lain kebakaran, gempa bumi, serta potensi dampak dari megathrust dan Sesar Baribis yang berada di wilayah selatan Jakarta dan dapat berpengaruh hingga sebagian kecil area Kota Tangerang.

“Kondisi ini membutuhkan kewaspadaan berkelanjutan,” kata Mahdiar.

3. Desember jadi puncak musim hujan

BPBD Kota Tangerang minta warga tingkatkan kewaspadaan akan bencana (Dok. Pemkot Tangerang)

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan bahwa Desember berpotensi menjadi puncak peningkatan curah hujan, termasuk di wilayah Tangerang.

Menanggapi hal tersebut, Pemkot Tangerang berencana membahas penetapan Siaga Hidrometeorologi sebagai langkah administrasi dan strategi meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Di luar upaya pemerintah, masyarakat juga diimbau memperkuat kesiapsiagaan keluarga. BPBD Kota Tangerang terus mendorong pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana, edukasi ke sekolah-sekolah, serta penyebaran informasi melalui media sosial.

Warga, lanjut Mahdiar, diharapkan memiliki tas siaga bencana, daftar nomor darurat, dan pemahaman dasar tentang langkah penyelamatan diri saat terjadi bencana.

“Riset global menunjukkan bahwa penyelamatan pertama ketika bencana terjadi lebih banyak berasal dari keluarga dan masyarakat sekitar, bukan dari petugas. Karena itu, masyarakat memiliki peran sangat penting,” kata Mahdiar.

Editorial Team