Serang, IDN Times - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara yang berada di Banten dituding sebagai penyebab tercemarnya udara atau polusi udara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan kajian Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) polusi udara di Jakarta tak terlepas dari PLTU di sekitar Jakarta.
Dalam kajian itu, CREA pun menyebut bahwa PLTU yang ada dalam radius 100 kilometer dari Jakarta menjadi penyebab atas kematian 2.500 bayi prematur di wilayah Jabodetabek.
Untuk diketahui, terdapat 10 PLTU di Provinsi Banten, di antaranya :
1. PLTU Banten Suralaya: 8 unit - 4.025 mw
2. PLTU Cemindo Gemilang: 1 unit - 60 mw
3. PLTU Merak: 2 unit - 120 mw
4. PLTU Cilegon PTIP: 1 unit - 40 mw
5. PLTU Jawa-7: 2 unit - 1.982 mw
6. PLTU Banten Labuan: 2 unit - 600 mw
7. PLTU DSS Serang: 4 unit - 175 mw
8. PLTU Banten Lontar: 3 unit - 945 mw
9. PLTU Banten Serang: 1 unit - 660 mw
10. PLTU PT Krakatau Daya Listrik : 1 unit - 400 mw