Penduduk Miskin di Banten Mencapai 777,49 Ribu Orang
.jpg)
- Jumlah penduduk miskin di Banten mencapai 777,49 ribu orang berdasarkan hasil survei kemiskinan pada September 2024.
- Jumlah penduduk miskin di Banten pada September 2024 menurun sebesar 0,14 persen dibandingkan Maret 2024, terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan.
- Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan komoditi bukan makanan, dengan garis kemiskinan rumah tangga di Banten menjadi tertinggi secara nasional.
Serang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menyebut, jumlah penduduk miskin di Banten mencapai 777,49 ribu orang. Data tersebut, berdasarkan hasil survei kemiskinan di Provinsi Banten pada September 2024.
Kepala BPS Provinsi Banten, Faizal Anwar mengatakan, survei yang dilakukan BPS menggunakan pendekatan kemiskinan ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan.
“Kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan,” kata Faizal pada Kamis (16/1/2024).
1. Jumlah itu turun dari angka kemiskinan Maret 2024

Faizal mengatakan, jumlah penduduk miskin di Banten pada September 2024, menurun sebesar 0,14 persen yaitu sebanyak 14,1 ribu orang dibandingkan pada Maret di tahun yang sama. Penurunan jumlah penduduk miskin di Banten terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan.
“Pada September 2024 jumlah penduduk miskin di perkotaan sebanyak 5,57 persen dan di pedesaan 6,20 persen,” katanya.
2. Komoditi makanan jauh lebih besar berpengaruh ke kemiskinan

Dia menjelaskan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada September 2024, komoditi makanan menyumbang sebesar 72,88 persen pada garis kemiskinan.
Untuk komoditi yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan, untuk wilayah perkotaan, beras sebesar 17,66 persen, rokok kretek filter 15,48 persen, daging ayam ras 4,09 persen.
Telur ayam ras 4,15 persen, mie instan 2,54 persen. Untuk komoditi non makanan, perumahan 10,07 persen, bensin 4,38 persen, listrik 3,07 persen, pendidikam 1,24 persen dan perlengkapan mandi 1,17 persen.
Untuk wilayah pedesaan, beras 24,48 persen, rokok kretek filter 14,97 persen, daging ayam ras 3,34 persen. Telur ayam ras 3,14 persen dan roti 2,45 persen,” jelas Faizal.
“Untuk komoditi non makanan, perumahan 12,51 persen, bensin 1,92 persen, listrik 1,67 persen, pendidikam 1,23 persen dan perlengkapan mandi 1,01 persen,” katanya.
3. Kemiskinan rumah tangga di Banten tertinggi secara nasional

BPS juga menyebut, garis kemiskinan rumah tangga di Banten menjadi tertinggi secara nasional. Pada September 2024, satu rumah tangga miskin rata-rata 5,32 anggota rumah tangga.
“Dengan kata lain garis kemiskinan per orangan di Banten yakni Rp667.403. Sedangkan garis kemiskinan rumah tangga sebesar Rp3.550.584 per rata miskin,” katanya.