Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pengangguran. Dok. Istimewa/IDN Times
Ilustrasi pengangguran. Dok. Istimewa/IDN Times

Intinya sih...

  • Dari 100 warga Banten, 7 orang pengangguran

  • Angka pengangguran di desa lebih tinggi dibanding di kota

  • Tamatan SMK paling tinggi sumbang pengangguran

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Provinsi Banten menurun dalam setahun terakhir. Berdasarkan hasil survei pada bulan Agustus 2025 angka pengangguran sebesar 412.360 orang, atau menurun 2,400 orang dibanding Agustus 2024.

"Angka angkatan kerja sebanyak 6,17 juta orang. Dari angka itu, penduduk Banten yang bekerja pada periode Agustus 2025 sebanyak 5,76 juta orang," kata Ketua Tim Statistik Sosial BPS Provinsi Banten, Adam Sofian, saat menyampaikan pers rilis, Rabu (5/11/2025).

1. Dari 100 warga Banten, 7 orang pengangguran

ilustrasi pengangguran (pexels.com/Ron Lach)

Adam mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas) Agustus 2025 sebesar 6,69 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 7 orang penganggur. Pada Agustus 2025, TPT mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2024.

Berdasarkan jenis kelamin, pengangguran  perempuan sebesar 7,12 persen, lebih tinggi dibanding TPT laki-laki yang sebesar 6,45 persen. TPT laki-laki memiliki pola yang sama dengan TPT Banten yaitu naik dibandingkan Agustus 2024 sebesar 0,07 persen poin.

"Sedangkan, TPT perempuan turun sebesar 0,08 persen poin dibanding Agustus 2024," katanya.

2. Angka pengangguran di desa lebih tinggi dibanding di kota

Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perdesaan (8,79 persen) lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perkotaan (6,19 persen). Dibandingkan Agustus 2024, TPT perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,47 persen poin.

"Sedangkan, TPT perdesaan mengalami kenaikan sebesar 2,05 persen poin," katanya.

3. Tamatan SMK paling tinggi sumbang pengangguran

(Ilustrasi pengangguran di jobfair) IDN Times/Muhamad Iqbal

Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi, lanjut Adam, TPT pada Agustus 2025 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2024.

Pada Agustus 2025, TPT dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 10,13 persen. "Artinya, dari 100 orang angkatan kerja tamatan Sekolah Menengah Kejuruan, terdapat sekitar 10 orang  penganggur," kata Adam.

Sementara TPT yang paling rendah adalah pada tamatan Sekolah Dasar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 3,84 persen.

Dibandingkan Agustus 2024, penurunan TPT terjadi pada hampir semua tingkat pendidikan, dengan penurunan terbesar pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu sebesar 1,45 persen poin. "Sementara TPT dari pendidikan Diploma I/II/II naik sebesar 3,26 persen poin," katanya.

Editorial Team