Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Serang, IDN Times - Setiap tanggal 4 Oktober diperingati sebagai hari jadi Pemerintah Provinsi Banten. Untuk menjadi sebuah wilayah provinsi, Banten menempuh perjalanan panjang. Seperti apa?

Provinsi Banten merupakan wilayah Indonesia yang berada di Ujung Pulau Jawa. Wilayah ini sebetulnya sudah dikenal secara meluas sampai mancanegara sejak abad ke-14 atau 1330 Masehi.

Pada abad 16-17, di bawah kekuasaan Sultan Maulana Hasanudin dan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten menjadi salah satu kota perdagangan rempah-rempah di kawasan Asia Tenggara dan dikenal sebagai pusat kerajaan Islam serta pusat perdagangan nusantara.

Pada masa itu, Banten menjadi tempat tempat persinggahan para pedagang dari berbagai belahan dunia, sekaligus menjadi pusat pertukaran dan persentuhan kebudayaan.

1. Perjuangan pendirian provinsi Banten dimulai 1950-an

Default Image IDN

Salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten, Embay Mulya Syarif mengatakan, gerakan perjuangan masyarakat Banten untuk memisahkan diri dari Jawa Barat sudah cukup lama, dimulai pada 1950-an. 

Kala itu, wacana pemisahan diri dari Jawa Barat disuarakan oleh sejumlah aktivis mahasiswa diantaranya, Ahsan Ali Idrus, Uwes Qorny dan Uu Sasmita. Embay pun termasuk siswa yang ikut menyuarakan. 

Namun, gerakan tersebut sempat meredup pasca pecah pemberontakan PKI 1965 karena pemerintah di bawah kendali Soeharto menuduh gerakan tersebut gerakan PKI.

"Jadi pada tahun 1960, setelah pemberontakan PKI aktivis ini ditangkap karena dituduh gerakan PKI karena sangat sensitif saat itu padahal mereka aktivis PII benci ke PKI," kata Embay, pada medio Februari 2021.

2. Manfaatkan sidang istimewa MPR 1998 untuk meneruskan perjuangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di