Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. YouTube Menkopolkam

Intinya sih...

  • Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti mengungkapkan adanya WNI di pusat online scamming di Myawaddy, Myanmar yang enggan pulang karena terlibat TPPO dan online scam.
  • Pelaku online scamming berhasil mendapatkan keuntungan hingga Rp500 juta dari satu korban, membuat mereka tidak mau pulang ke Indonesia dan dilindungi oleh otoritas Myawaddy.
  • Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan menyatakan bahwa 554 WNI telah dipulangkan secara bertahap dari pusat online scamming di wilayah Myawaddy, Myanmar.

Tangerang, IDN Times - Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti mengungkapkan, masih ada warga negara Indonesia (WNI) di pusat online scamming di daerah konflik Myawaddy, Myanmar enggan pulang ke Indonesia. Penyebabnya, diduga mereka merupakan pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan bandar dari online scamming.

"Masih ada WNI yang tidak mau pulang karena mendapat keuntungan. Ada yang sudah dipulangkan, tapi kembali lagi. Itu akan dilakukan penindakan hukum," kata Krishna Murti di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (18/3/2025).

1. Ada 1 terduga pelaku yang mengaku mendapatkan keuntungan hingga Rp500 juta

Dok. YouTube Menkopolkam

Krishna Murti mengungkapkan, pihaknya pernah mendapat pengakuan dari terduga pelaku yang berhasil mendapatkan keuntungan hingga Rp500 juta dari satu orang korban online scamming. Hal tersebut, membuat pelaku enggan pulang ke Indonesia.

"Itu sangat luar biasa, apalagi pelaku utama dilindungi oleh otoritas Myawaddy yang merupakan kartel yang tidak terkait dengan Pemerintah Myanmar," ungkapnya.

Untuk itu, pemulangan ratusan korban TPPO tersebut pun, kata Krishna Murti bisa menyelamatkan ribuan WNI lain yang ada di Indonesia dari menjadi korban tindak pidana online scamming.

"Jadi ini merupakan operasi yang sangat besar," jelasnya.

2. Ada 70 WNI lagi yang masih ada di Myawaddy

Dok. YouTube Kemenpolkam

Sementara itu, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan mengungkapkan saat ini masih ada sekitar 70 WNI yang masih berada di kawasan konflik tersebut. Di mana, 10 orang terlibat masalah hukum dan 60 orang lainnya menolak pulang ke Indonesia.

"Tim masih ada di sana untuk melakukan koordinasi," tuturnya.

3. Sebanyak 554 WNI dipulangkan bertahap dari Myawaddy

Dok. YouTube Kemenpolkam

Diberitakan sebelumnya, Menko Polkam, Budi Gunawan mengungkapkan, sebanyak 554 WNI berhasil dari pusat online scamming di wilayah Myawaddy, Myanmar ke Indonesia. Namun, ratusan WNI tersebut dipulangkan secara bertahap.

"Bahwa proses repatriasi dilaksakan tanggal 18 dan 19 Maret 2025 dengan menggunakan 3 pesawat dengan rute penerbangan Bangkok menuju Soetta," kata Budi di Bandara Soetta, Selasa (18/3/2025).

Budi menuturkan, pemulangan 554 WNI tersebut dibagi menjadi 3 kloter yakni 200 WNI saat ini telah tiba di Bandara Soetta pada 18 Maret 2025, 200 WNI akan tiba pada pukul 11.00 WIB, dan 154 WNI lagi akan tiba pada 19 Maret 2025. 

"Terdiri dari 449 laki dan 105 perempuan yang telah menjadi korban online scamming berskala besar atau masif di wilayah Myawaddy lokasinya berbatasan Thailand dan Myanmar," ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team