Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah siswa kelas dua dan kelas satu mencatat PR saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 2 Sorongan kelas jauh Batu Payung, Cibaliung, Pandeglang, Banten, Kamis (20/11/2025). Sebanyak 23 siswa dan satu guru yang mengajar di daerah terpencil Kabupaten Pandeglang tersebut hanya memiliki satu ruang belajar yang rusak parah untuk menampung siswa dari kelas satu hingga enam. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah siswa kelas dua dan kelas satu mencatat PR saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 2 Sorongan kelas jauh Batu Payung, Cibaliung, Pandeglang, Banten, Kamis (20/11/2025). Sebanyak 23 siswa dan satu guru yang mengajar di daerah terpencil Kabupaten Pandeglang tersebut hanya memiliki satu ruang belajar yang rusak parah untuk menampung siswa dari kelas satu hingga enam. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Intinya sih...

  • Pak Armani mengajar di SDN 2 Sorongan dengan lantai keramik rusak parah

  • Siswa-siswa belajar dengan tekun meski dalam kondisi kelas yang memprihatinkan

  • Para siswa harus berhati-hati menyeberangi jalan rusak dan sungai tanpa jembatan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pandeglang, IDN Times - Menimba ilmu di pedalaman Pandeglang, bukan perkara mudah. Para siswa harus berangkat dan melalui jalan rusak. Sesampai di sekolah, mereka pun belajar di satu-satunya ruangan tak layak dan rusak parah.

Itulah potret para siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sorongan Kelas Jauh, Kampung Batu Payung, Pandeglang. Kondisi sekolah memprihatinkan itu menjadi salah satu potret yang masih ada di usia Indonesia menginjak 80 tahun.

Guru di sekolah tersebut, Armani, mengaku sudah 17 tahun mengabdi di sana. "Saya mengajar di kelas jauh SDN Sorongan II sejak tahun 2008. Sekarang tahun 2025, berarti hampir 17 tahunan saya mengajar di sini," kata Armani, seperti dikutip dari ANTARA.

Tantangan semakin berat, karena ia harus menyeberangi dua sungai. Satu sungai hanya memiliki jembatan bambu hasil swadaya warga, sedangkan satu sungai lainnya tidak memiliki jembatan sama sekali. Saat hujan deras mengguyur Pandeglang dan air sungai meluap, kegiatan belajar terpaksa diliburkan karena akses terputus total.

Tak hanya akses, Armani juga bertahan dengan fasilitas sekolah yang minim. Ia mengajar 23 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 dalam satu ruangan kelas yang kondisinya rusak. Lantai keramik di ruang tersebut 85 persen telah terlepas, atap bocor, dan tidak tersedianya fasilitas sanitasi atau toilet sejak sekolah berdiri.

Berikut potret Armani dan murid-muridnya, seperti dilansir dari ANTARA FOTO:

1. Pak Armani sedang mengajar siswa dengan kondisi lantai yang "dihiasi" pecahan keramik pada Kamis, 20 November lalu.

Sekolah terpencil di Kabupaten Pandeglang (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

2. Para siswa tampak tekun belajar, meski dalam kelas yang memprihatinkan

Guru Armani memeriksa tugas pembelajaran siswa di SD Negeri 2 Sorongan kelas jauh Batu Payung, Cibaliung, Pandeglang, Banten, Kamis (20/11/2025). Sebanyak 23 siswa dan satu guru yang mengajar di daerah terpencil Kabupaten Pandeglang tersebut hanya memiliki satu ruang belajar yang rusak parah untuk menampung siswa dari kelas satu hingga enam. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

3. Saatnya istirahat! Sama seperti siswa di sekolah lain, waktu istirahat menjadi momen menyenangkan karena anak-anak bisa bermain

Sejumlah siswa berlari saat jam istirahat di SD Negeri 2 Sorongan kelas jauh Batu Payung, Cibaliung, Pandeglang, Banten, Kamis (20/11/2025). Sebanyak 23 siswa dan satu guru yang mengajar di daerah terpencil Kabupaten Pandeglang tersebut hanya memiliki satu ruang belajar yang rusak parah untuk menampung siswa dari kelas satu hingga enam. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

4. Sejumlah siswa kelas dua dan kelas satu mencatat PR. Satu papan tulis, untuk dua kelas

Sejumlah siswa kelas dua dan kelas satu mencatat PR saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 2 Sorongan kelas jauh Batu Payung, Cibaliung, Pandeglang, Banten, Kamis (20/11/2025). Sebanyak 23 siswa dan satu guru yang mengajar di daerah terpencil Kabupaten Pandeglang tersebut hanya memiliki satu ruang belajar yang rusak parah untuk menampung siswa dari kelas satu hingga enam. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

5. Sejumlah siswa SD Negeri 2 Sorongan berjalan melintasi hutan usai pulang sekolah

Sejumlah siswa SD Negeri 2 Sorongan berjalan melintasi hutan usai pulang sekolah di Desa Sorongan, Pandeglang, Banten, Kamis (20/11/2025). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

6. Kondisi jalan yang rusak parah membuat anak-anak harus berhati-hati. Salah langkah sedikit saja, bisa terpeleset nih

Sejumlah siswa SD Negeri 2 Sorongan berjalan melintasi hutan usai pulang sekolah di Desa Sorongan, Pandeglang, Banten, Kamis (20/11/2025). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Semangat belajar, siswa SDN 2 Sorongan. Terima kasih juga untuk dedikasinya, Pak Armani. Selamat Hari Guru!

Editorial Team