Ilustrasi PPDB di Lebak di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Salah satu calon siswa yang sampai harus mendatangi SMAN 1 Warunggunung itu adalah Munawaroh. Dia adalah peserta PPDB dari jalur afirmasi atau keluarga miskin.
Dia terpaksa datang ke sekolah karena di tempat tinggalnya tidak memiliki peralatan laptop juga tidak ada jaringan internet. Karena itu, dia bersama tiga teman lainnya yang sama-sama lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Cikulur ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah ini.
"Kami datang ke sekolah untuk konsultasi agar bisa mengakses pendaftaran secara online dengan menggunakan handphone android itu," katanya.
Sementara Tuti melanjutkan bahwa sekolah yang dia pimpin membuka pendaftaran siswa baru secara online pada periode 8-27 Juni 2020, namun pihak sekolah hanya menerima sebanyak 216 calon siswa baru akibat minimnya ruang kelas itu.
Pendaftar SMAN 1 Warunggunung terdiri dari siswa jalur prestasi akademis, perlombaan, afirmasi dan transmisi orang tua. "Kami berharap ke depan bisa menampung delapan kelas bagi calon siswa baru jika terdapat penambahan ruang kelas," katanya.