Simulasi insiden di tangki Avtur di Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprlianti)
Rangkaian Simulasi Keadaan Darurat ini mengujikan kesiapan penanggulangan Major Accident Hazard tidak hanya di Terminal SHAFTHI tapi juga melibatkan kesiapsiagaan di Emergency Commad Centre di Regional Jawa Bagian Barat dan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dari Integrated Terminal Jakarta. Skenario terjadinya luberan Avtur pada tangki yang disebabkan kegagalan pada instrumen kontrol dan bereskalasi menjadi kebakaran. Meninbulkan dampak pada operasional SHAFTHI dan Airport Soekarno - Hatta serta membuat warga sekitar lokasi merasa tidak nyaman dan melakukan demo.
“Kegiatan ini kita rancang untuk menguji koordinasi, kecepatan respon, dan kesiapan seluruh personel dalam menghadapi situasi darurat," ungkap Manager Soekarno-Hatta Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI) Ady Hafriady.
Ia pun memastikan, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk untuk terus meningkatkan standar keselamatan kerja, sekaligus memastikan operasional tetap andal dan aman bagi semua pemangku kepentingan.
"Pelajaran paling penting adalah sinergi ya. Kita memang harus kompak jadi tidak ada 1 pihak yang mengepalai jadi karena semua sudah ada prosedurnya, terutama di daerah Bandara kita sama-sama ikut patuh pada prosedur yang ada di Bandara," kata Ady.
Diketahui, terdapat 9 tangki Avtur yang ada di Bandara Soekarno-Hatta, di mana kapasitasnya bisa melayani lebih dari 20 hari.
"Jadi semua tercukupi dan kegiatan ini untuk memastikan semua pelayanan di Bandara Soekarno tetap berjalan dengan optimal," tuturnya.