Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Potongan gambar video TKA Tiongkok yang viral di media sosial dan grup WhatsApp yang keluar dari salah satu pintu di Bandara Haluoleo, Minggu (15/3) malam. (ANTARA FOTO/Harianto)

Lebak, IDN Times - Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok gagal mengikuti proses vaksinasi yang digelar di Poli Klinik Aspol II, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak.

TKA yang  bekerja di sebuah perusahaan di Lebak danJakarta tersebut ditolak dalam proses vaksinasi karena tidak sesuai dengan administrasi kpendudukan sebagai warga Negara Indonesia.

1. Sebanyak 25 TKA Tiongkok dari Jakarta ditolak saat ajukan vaksinasi di Lebak

Ilustrasi TKA Tiongkok (ANTARA/Nikolas Panama)

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sedikitnya 25 orang TKA asal Tiongkok yang gagal vaksin tersebut nekad melakukan perjalanan dari Jakarta ke Lebak. Mereka tertarik setelah melihat berita vaksinasi massal yang digelar di Lebak secara serentak Senin (28/6/2021) dan Selasa (29/6/2021).

Salah seorang rekan kerja para TKA bernama Hendi menjelaskan, bahwa TKA tersebut, mendapatkan informasi dari pesan yang disebar melalui aplikasi percakapan MiChat.

"Kita mikir juga bahwa Jakarta sampai ke Rangkas jauh banget. Tapi mereka udah disuruh, mau gak mau mereka jalan," katanya, Selasa (29/6/2021).

Menurut Hendi, mereka dapat pesan darihandphone mengenai vaksinasi di asrama polisi (aspol) di Lebak. "Karena persyaratan yang tidak lengkap dan tidak terpenuhi, TKA ini gagal mengikuti vaksinasi," ujarnya.

Petugas Poli Klinik Aspol Polres Lebak pun, kata Hendi agar mereka, memenuhi persyaratannya terlebih dahulu. Untuk bisa mengikuti proses vaksinasi.

"Tetapi ada beberapa TKA yang bersikukuh bahwa mereka harus melakukan proses vaksinasi dan mendapatkan informasi Vaksinasi di Poli Klinik Aspol Polres Lebak Rangkasbitung," kata dia.

2. Jubir benarkan ada TKA Tiongkok datang ke Rangkasbitung untuk vaksinasi

Default Image IDN

Menanggapi kejadian ini, juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah mengatakan, memang ada beberapa TKA yang terdata mengikuti vaksinasi di sini.

Firman mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan Warga Negara Asing (WNA) mendapat jatah vaksin. Namun, pihaknya, memastikan WNA yang mendapatkan vaksin harus jelas dalam dokumen kependudukan dan domisilinya.

"Iya, kita bukan mempersalahkan dia China atau Inggris, Jerman. Kalaupun itu jelas mah, gak akan ada masalah. Tapi dia gak punya identitas di Indonesia, jadi gak bisa," ujar Firman saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (29/6/2021).

3. Para TKA bahkan tak bisa tunjukkan dokumen berbahasa Indonesia

Ilustrasi dua orang tenaga kerja asing (TKA) melintas dengan sepeda motor di salah satu pintu masuk pabrik (ANTARA FOTO/Jojon)

Firman mengatakan, berdasar informasi yang diterima para TKA tersebut tidak bisa menunjukkan dokumen yang berbahasa Indonesia sama sekali.

"Jadi yang kita vaksin. Ada data yang kita masukkan, (WNA) ini datanya gak ada. Pakai tulisan China semua. Pake tulisannya, bukan tulisan NKRI loh, identitas enggak ada," kata dia.

Editorial Team