Tangerang, IDN Times - Kapolresta Tangerang AKBP, Ade Ary Syam Indradi, mengatakan akan menerjunkan 1840 personel untuk mengamankan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang akan digelar secara di Kabupaten Tangerang, Banten.
Ribuan personel tersebut akan disebar ke 92 desa, masing-masing desa akan dijaga 17 personel. Saat ini Pilkades telah memasuki tahapan massa kampanye yang akan berarkhir pada 27 November mendatang.
AKBP Ade Ary Syam Indradi melarang anak buahnya membawa senjata api dan peluru tajam saat mengawal Pilkades. Ia akan memastikan hal ini dengan mengecek langsung.
"Pemeriksaan terhadap senpi yang dibawa anggota juga akan kembali kami lakukan di lapangan," katanya usai apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Pilkades dalam Operasi Gemilang Kalimaya di Lapangan Maulana Yudhanegara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Ade mengatakan pasukan pengamanan terdiri atas 340 personel Polsek, 352 personel Polres, 848 BKO Polda Banten, dan 300 personel Brimob. Selain satu desa dijaga 17 personel, aparat Brimob juga akan disiapkan di setiap Polsek dengan total 1 pleton atau 30 anggota.
"Saat bertugas personel diwajibkan membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat, agar anggota dapat mengenal lingkungan tugas dan dapat memetakan persoalan dengan cepat. Tentunya upaya deteksi dini juga dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Polresta Tangerang juga akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk mencegah dan menindak praktik perjudian di Pilkades serentak yang akan digelar pada 1 Desember 2019 mendatang. Satgas yang dibentuk merupakan gabungan dari Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) dan Satuan Intelijen Keamanan (Intelkam).
"Pelaksanaan Pilkades selalu berpotensi dimanfaatkan untuk berjudi. Kita sama-sama cegah dan akan kami akan menindaknya," katanya.
Ade menambahkan, satgas akan disebar ke seluruh desa dengan harapan dapat mendeteksi perjudian lebih maksimal, karena tidak menutup kemungkinan para penjudi berkumpul di desa yang tidak menggelar Pilkades.
"Kami juga tidak akan menoleransi praktik perjudian, dan kami akan melakukan proses hukum kepada siapa saja yang kedapatan berjudi pada gelaran Pilkades serentak itu," ucap Ade.