Klaster Lily di Paramount Petals (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Meskipun kota baru, Paramount Petals telah diisi oleh 500 kepala keluarga (KK). Apalagi, klaster Lily juga dikelilingi oleh pusat bisnis dan kuliner. Tercatat hingga Mei 2025, ada 1.000 unit hunian dan komersial yang terbangun, di mana total unit yang diserahterimakan mencapai lebih dari 800 unit hunian Aster, Canna, dan Gardenia.
"Produk komersial Calico Square sebanyak 34 unit sold out saat peluncuran perdana, saat ini telah diserahterimakan dan 15 unit di antaranya telah beroperasi," ungkapnya.
Wilayah ini memiliki basis ekonomi berupa sektor industri, ditambah keunggulan yang tidak ditemukan di wilayah lainnya, yaitu pengembangan berskala kota seperti Paramount Gading Serpong dan Paramount Petals yang dikembangkan oleh Paramount Land. Seperti Paramount Gading Serpong yang terhubung langsung dengan akses tol Jakarta-Merak KM 17, pembangunan akses tol langsung KM 25 di Paramount Petals akan membawa dampak besar bagi masyarakat luas, mulai dari efisiensi transportasi, inklusivitas sosial, aksesibilitas, hingga peningkatan value Paramount Petals.
"From masterplan to masterpiece, Paramount Petals mewujudkan kota mandiri dengan value tinggi, nyaman, menyenangkan, dan sehat bagi warga dan masyarakat sekitar sesuai tagline ‘Lovable Living’," tuturnya.
Berbagai fasilitas kawasan telah beroperasi, yaitu Paramount Estate Management Marketing Gallery, Bethsaida Clinic, Community Club, dan berbagai tenant, seperti KFC, Alfamidi, Kong Djie Coffee.
Sementara itu, Pasar Modern Paramount Petals telah memasuki tahap pengerjaan pondasi dan ditargetkan selesai pada awal 2026, dengan fasilitas lebih dari 400 unit ruang usaha, area F&B, kafe tenda, dan lainnya. Memenuhi diversifikasi produk komersial, Paramount Petals juga telah meluncurkan komersial ketiga yaitu ‘Gardenia Square’ pada Juni 2025.
Mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development), Paramount Petals akan dilengkapi jaringan fisik kota berupa ruang terbuka hijau, jalur sepeda, jogging track, infrastruktur bawah tanah yang terdiri dari jaringan kabel optik, kabel listrik, air bersih, CCTV kota sebagai fasilitas keamanan, serta teknologi cerdas lain yang mengintegrasikan teknologi pengawasan, sistem kontrol akses.
"Serta partisipasi warga untuk menciptakan lingkungan kota yang aman, responsif, dan saling terkoneksi," pungkasnya.