Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Doni, Kuasa Hukum pelaku. (Dok. Istimewa)

Serang, IDN Times - Siswa sekolah menengah atas (SMA) yang menjadk pelaku pembunuhan berinisial MDR (16) mengaku menghabisi nyawa Ifat (26), penjaga Toko BRILink di Kabupaten Serang lantaran sakit hati atas perlakuan korban yang kerap merundungnya.

Hal itu disampaikan Kuasa Hukum MDR, Doni Ahmad Solihin, pada Selasa (8/7/2025). Menurutnya, kliennya sering menjadi korban perundungan verbal setiap kali melakukan transaksi top up Dana di kios korban.

"Dia memang pelanggan tetap di sana. Tapi setiap datang, sering diejek soal tubuhnya yang kurus, dibilang seperti tidak dikasih makan oleh orangtuanya," kata Doni kepada wartawan.

1. Pelaku mengaku memendam sakit hati lama, tapi emosinya meledak saat hari kejadian

Ilustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Doni menjelaskan, MDR sebenarnya telah lama memendam sakit hati. Namun di hari kejadian, emosinya meledak saat mendengar ejekan serupa kembali dilontarkan korban.

“Awalnya masih bisa sabar, tapi waktu itu MDR refleks. Emosinya langsung meledak. Dia melihat ada palu di dekat warung es depan toko, lalu spontan menyerang,” katanya.

2. Dugaan pembunuhan berencana dibantah

Lokasi pembunuhan penjaga toko BRILink (Dok polres serang)

Doni membantah pelaku telah merencanakan pembunuhan ini sebelumnya. Sebab, senjata berupa palu yang ia gunakan untuk memukul korban hingga tewas tidak ia bawa dari rumah, melainkan ada di sekitar lokasi kejadian.

"Karena kalau misalnya dia niat untuk melakukan ini sudah direncanakan, kan dia gak mungkin gak bawa sajam atau bawanya udah dari rumah. Ini kan enggak," katanya.

3. Kuasa hukum pelaku membantah ada unsur perampokan

Lokasi pembunuhan penjaga toko BRILink (Dok polres serang)

Beredarnya kabar bahwa MDR juga mengambil uang korban dibantah keras oleh kuasa hukumnya. Ia menyebutkan, tidak ada motif pencurian dalam kasus ini.
Sebelumnya, keluarga korban mengaku uang tunai sebesar Rp8,5 juta yang tersimpan di laci toko ikut hilang saat kejadian pembunuhan tersebut.

“MDR tidak mengambil uang sepeser pun. Itu hanya dugaan di media sosial. Bahkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), tidak ditemukan unsur perampokan. Pasal yang dikenakan hanya terkait pembunuhan dan pembunuhan berencana,” katanya.

Sebelumnya, seorang perempuan bernama Ipat (26) ditemukan tewas dengan luka parah dan kondisi mengenaskan di Toko BRILink, Kampung Kadu Kecapi, Desa Tanjungsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, pada Sabtu (5/7/2025). Korban ditemukan telentang di dalam etalase ruko miliknya, dengan palu masih tertancap di pipi dan mata kirinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team