Serang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Dindikbud) Kota Serang mencatat, terdapat sebanyak 1.752 orang anak tidak sekolah hingga putus sekolah di Kota Serang sepanjang 2024. Jumlah ini bertambah dibanding tahun 2023.
"Untuk data awal tahun 2023 memang itu ada 122 orang siswa. Tapi ketika kami menganggarkan pendataan di setiap lokasi melalui kecamatan dan kelurahan, ternyata bertambah," kata Kepala Dindikbud Kota Serang, TB Suherman, Senin (15/7/2024).
Suherman menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya anak tidak sekolah di Kota Serang. Pertama disebabkan faktor ekonomi, kedua bullying dan yang ketiga karena masalah kejiwaan.
Oleh karena itu, lanjut Suherman, Dindikbud Kota Serang akan terus berupaya dan membangun koordinasi dengan beberapa organisasi perangkat daerah atau OPD, seperti Dinsos, Disdukcapil, Bappenda dan Baznas.
"Harus dibantu dengan OPD yang lain termasuk juga pemerintah Provinsi Banten. Agar sama-sama bisa menangani anak tidak sekolah di Kota Serang," katanya.
Suherman menuturkan, pihaknya juga telah menargetkan pengembalian 100 anak per tahun untuk kembali ke bangku sekolah. "Tetapi, jika Dindikbud Kota Serang didukung dengan anggaran yang memadai tentunya bisa lebih dari 100 siswa yang bisa di kembalikan," kata dia.
Suherman pun berharap kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkungan Pemkot Serang untuk sama-sama membayarkan zakatnya ke Baznas Kota Serang.
"Nah itu untuk apa? Itu untuk meng-cover kebutuhan anak tidak sekolah yang dikembalikan lagi ke sekolah, seperti alat tulis, seragam sekolah, dan tabungan siswa. Karena sumbernya baru ada dua, APBD dan Baznas Kota Serang yang selama ini masih rutin," katanya.
Dindikbud Kota Serang mencatat, Pemkot Serang telah mengembalikan sebanyak 158 anak tidak sekolah untuk kembali ke sekolah.