Lebak, IDN Times – Manajemen Rumah Sakit (RS) Misi Rangkasbitung mengungkapkan kondisi keuangan mereka tengah mengalami tekanan berat. Hingga Agustus 2025, rumah sakit ini mencatat kerugian mencapai Rp1,2 miliar.
Direktur RS Misi, Totot Moenardi, mengatakan dampak dari kerugian itu adalah tertahannya pembayaran jasa pelayanan (Jaspel) bagi karyawan.
“Saat ini pihak rumah sakit sedang mengalami kerugian. Akibatnya jasa pelayanan karyawan harus tertahan. Sampai Agustus, SHU (Sisa Hasil Usaha) kami minus Rp1,2 miliar,” kata Totot, Rabu (24/9/2025).