Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rusak Parah, Bangunan SD Negeri di Kabupaten Tangerang Ini Burik

IDN Times/Muhamad Iqbal
IDN Times/Muhamad Iqbal

Tangerang, IDN Times - Murid dan wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Malangnengah l, Desa Malangnengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang mengeluhkan buruknya kondisi bangunan sekolah yang mereka tempati.

Bangunan sekolah yang kondisinya runyam tersebut bisa dikatakan sangat kontras jika melihat bahwa lokasinya tak jauh dari kawasan perumahan elite BSD.

“Ledekannya tuh suka dikatain, 'SD-nya burik (jelek),' karena SD ini udah lama, udah jelek.Terus gimana gitu ya rasanya kalau lagi diledekin,” ujar Ardi, salah satu murid di sekolah tersebut, Rabu (15/5/2024).

1. SD ini berada di jalur hilir mudik truk tambang

IDN Times/Muhamad Iqbal
IDN Times/Muhamad Iqbal

SD Negeri Malangnengah l tak sulit ditemukan, karena berlokasi di sisi Jalan Raya Parung Panjang, yang idientik dengan hilir mudiknya truk-truk besar pengangkut hasil tambang, bahan baku bangunan.

Pada bagian depan, kombinasi pagar tembok paduan merah ungu dan pagar besi serta pintu gerbang setinggi kira-kira 1,5 meter berdiri membentengi sekolah. Melewati pagar, pada sisi halaman sekolah atau lapangan, pandangan akan dicuri oleh penampakan kelas berteras penuh lubang, dihiasi jendela yang kacanya sudah berganti dengan kardu-kardus bekas.

Belum lagi, pada bagian belakang bangunan sekolah, beberapa bagian dinding tampak mulai rapuh, dimana terdapat retakan-retakan membelah tembok menjadi beberapa bagian.

“Sedih tapi harus ya, terpaksa, mau gimana lagi,” kata Dika, teman sebangku Ardi.

2. Kelas yang minim, bikin murid harus bergantian gunakan ruangan

IDN Times/Muhamad Iqbal
IDN Times/Muhamad Iqbal

Dika dan Ardi mengungkapkan, mereka hanya menghabiskan waktu belajar di kelas sekitar dua jam, karena harus bergantian ruangan, dengan siswa kelas lain.

Tak sampai di situ, jangankan memiliki Perpustakaan, sanitasi yang nyaman atau bangunan musala untuk beribadah layaknya sekolah standar pemerintah, tak dijumpai di sekolah ini.

Prasarana sekolah seperti meja dan kursi yang minim membuat siswa terpaksa berdesak-desakan berbagi meja dan kursi kala belajar. Bahkan, sebagian dari mereka terpaksa menulis di lantai kelas.

“Rasanya engga enak, ngga nyaman, ngga bisa konsentrasi terus duduknya geh banyak yang berempat, bertiga. Mejanya banyak keropos. Berempat juga gara-garanya mejanya juga udah kotor rusak dan udah ngga bisa dipake lagi,” kata Ardi.

Terkadang, kata dia, ketika siswa yang masuk banyak, siswa yang tidak kebagian bangku dan meja, terpaksa menulis di lantai. 

3. Kepsek SD tersebut sudah pasrah

IDN Times/Muhamad Iqbal
IDN Times/Muhamad Iqbal

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Malangnengah l, Nurlaelah mengaku pasrah. Sejak 2008, kata dia, sudah delapan kali pergantian kepala sekolah, pihak sekolah tak henti terus mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Namun, hingga kini permohonan tersebut belum membuahkan hasil.

Terkini, kata Nurlaelah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana, pernah berkunjung ke sekolahnya pada tanggal 12 Mei 2023 lalu dan menjanjikan relokasi. Namun, wacana itu batal karena berbagai kendala.

Setelah itu, pihak sekolah meminta diberikan solusi lain. Sayangnya, baik wacana pemindahan maupun renovasi gedung hingga kini tak ada kejelasan.

Dia juga yakin, biaya renovasi sekolah ini akan memakan anggaran besar karena kerusakan yang sudah parah. "Terus ini juga nih, ubin-ubinnya juga udah pada rusak. Masalah bantuan, kayak sanisek (program sanitasi sekolah) udah dua kali kami (ngajuin) mau tipe A ke mau tipe B ditolak karena kami engga punya tanah,” katanya.

Pihaknya berharap, segera mendapat solusi dari persoalan ini, sebab lingkungan belajar yang nyaman sangat dibutuhkan oleh para murid generasi penerus bangsa.

“Ya cepat-cepat pengen pindah, supaya anak-anak juga nyaman saat kegiatan belajar. Dan ini udah mau roboh ya, apalagi kalau ujan banjir, bocor, banjir pasti karena ini pinggir jalan jalannya lebih tinggi dari sekolah,” ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Iqbal
Ita Lismawati F Malau
Muhammad Iqbal
EditorMuhammad Iqbal
Follow Us