Serang, IDN Times - Sengketa lahan SD Negeri Kuranji Kecamatan, Taktakan, Kota Serang, Banten belum menemui titik terang. Sekelompok orang yang mengaku sebagai ahli waris lahan kembali menyegel pintu gerbang utama sekolahan dengan bambu pada Rabu (16/7/2025).
Penyegelan itu merupakan aksi kesekian kali atas sengketa tanah tersebut. Penyegelan terjadi lantaran pihak ahli waris menganggap, Pemerintah Kota Serang ingkar janji atas kesepakatan saat mediasi, beberapa waktu lalu.
"Ya kami dari ahli waris tanah ini atas nama Haji Ahmad Bin Samid. Kami segel pakai bambu karena pemerintah khususnya Wali Kota Serang ini ingkar janji. Pokoknya ingkar janji. Lebih lengkap ke kuasa hukum kami, Pak Damanik," kata Marno salah seorang ahli waris.
SDN Kuranji Kota Serang Kembali Disegel Ahli Waris

Intinya sih...
Siswa dan guru masuk sekolah lewat pintu belakang - Penyegelan mengharuskan siswa dan guru menggunakan gerbang belakang yang sempit, menyebabkan kesulitan akses.
Dampak penyegelan, psikologi siswa dan guru terganggu - Kondisi tersegel membuat psikologi siswa dan guru terganggu, menghambat proses belajar mengajar di SD Negeri Kuranji.
Pemkot Serang diminta turun tangan - Komite SD Negeri Kuranji meminta Pemerintah Kota Serang agar menyelesaikan sengketa lahan yang tidak menghambat proses belajar mengajar.
1. Siswa dan guru masuk sekolah lewat pintu belakang
Imbas penyegelan itu, siswa dan guru hanya bisa melewati gerbang belakang yang sempit untuk aktivitas hilir-mudik ke sekolah.
Menanggapi hal itu, Kepala SD Negeri Kuranji, Desi Pristiwanti, pun terlihat tak kuasa menahan air matanya ketika melihat sekolah yang dia pimpin disegel oleh pihak ahli waris lahan untuk yang kesekian kalinya. “Disegel lagi pasti sedih ya, Pak,” katanya.
2. Dampak penyegelan, psikologi siswa dan guru terganggu
Ia menginginkan, SD Negeri Kuranji sama seperti sekolah-sekolah lainnya dapat menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar dengan nyaman dan tenang sehingga murid dapat menerima pelajaran dengan baik. Sebab dengan kondisi tersegel seperti ini, kata Desi, dapat membuat kondisi psikologi siswa dan guru terganggu.
“Nggak munafik kami. Namanya hati sedih kemudian, kami seperti tidak bisa melakukan lebih luas (pembelajaran),'' katanya.
3. Pemkot Serang diminta turun tangan
Sementara, Komite SD Negeri Kuranji Zakaria meminta Pemerintah Kota Serang dapat segera turun tangan menyelesaikan persoalan yang terjadi. Dia berharap agar masalah sengketa lahan ini tidak menghambat proses belajar mengajar di SD Negeri Kuranji.
“Pemerintah itu harusnya membantu lah karena yang diurusin inikan anak-anak bangsa. Ya mohon saya selaku komite sangat menyayangkan adanya seperti ini," katanya.
Diketahui sebelumnya, pagar terbuat dari bambu dan kayu yang sempat menutup gerbang utama SDN Kuranji di Kecamatan Taktakan, Kota Serang selama hampir 1,5 tahun atau sejak 11 September 2023. Namun, akhirnya dibongkar saat Wali Kota Serang Budi Rustandi baru menjabat.
Pembongkaran segel itu dipimpin langsung oleh Wali Kota Serang Budi Rustandi pada 4 Maret 2025 lalu.