Serang, IDN Times – Setelah sempat menghadapi penolakan dari warga di lokasi awal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akhirnya memutuskan membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Regional di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. TPST ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2027 dan menjadi solusi jangka panjang penanganan sampah lintas daerah di Provinsi Banten.
Rencana pembangunan TPST Regional ini sebelumnya menuai penolakan keras dari masyarakat Desa Cileles, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak. Gelombang penolakan tersebut, bahkan berujung pada audiensi antara warga, Pemprov Banten, dan DPRD di Plaza Aspirasi KP3B pada Januari 2025 lalu. Akhirnya, rencana pembangunan di lokasi tersebut dibatalkan.
Sempat Ditolak Warga, TPST Regional Bakal Dibangun di Sajira Lebak

Intinya sih...
Pemprov Banten menetapkan lokasi baru di Kecamatan Sajira
TPST akan mengolah sampah dari berbagai daerah di Banten
Kesadaran memilah sampah di masyarakat masih rendah
1. Pemprov Banten telah menetapkan lokasi baru
Kini, Pemprov menetapkan lokasi baru yang berdekatan dengan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Dengung di Kecamatan Sajira. Lokasi ini dinilai lebih representatif dan minim penolakan.
"Ini juga sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Pencegahan Pencemaran DLHK Banten, Ruli Riatno, Selasa (5/8/2025).
2. TPST bakal menampung dan mengolah sampah dari berbagai daerah di Banten
Menurut Ruli, TPST Regional itu akan menampung dan mengolah sampah dari berbagai wilayah di Banten. Setiap jenis sampah akan diproses agar bisa menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi, seperti kompos dari limbah organik maupun daur ulang barang bekas.
"Penanganan sampah di Banten memang masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Tapi hal yang paling penting adalah mengubah pola pikir masyarakat tentang sampah," katanya.
3. Kesadaran memilah sampah di masyarakat dinilai masih rendah
Ia menambahkan, minimnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah menjadi penyebab utama menumpuknya sampah, baik di tempat pembuangan sementara maupun di TPA.
“Gerakan memilah sampah perlu ditingkatkan. Misalnya, sisa makanan bisa dijadikan kompos atau pakan maggot, sementara sampah plastik bisa didaur ulang,” katanya.