Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kamar hotel. IDNTimes/Larasati Rey
Ilustrasi kamar hotel. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • Okupansi hotel di Tangsel masih aman menjelang Tahun Baru 2026

  • Penggunaan meeting room mendominasi hunian hotel di Tangsel

  • Penurunan okupansi dipengaruhi libur Natal dan Tahun Baru, namun kondisi perhotelan masih stabil

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times – Ketersediaan kamar hotel di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjelang malam pergantian Tahun Baru 2026 masih tergolong aman. Hingga akhir Desember 2025, tingkat hunian hotel di wilayah tersebut belum menunjukkan lonjakan signifikan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangsel, Gusri Effendi, mengatakan tingkat reservasi hotel untuk periode 30–31 Desember 2025 baru mencapai kisaran 50 hingga 60 persen.

“Biasanya okupansi hotel di Tangsel untuk hari kerja itu bisa 60 sampai 70 persen. Sekarang, selama libur Natal dan Tahun Baru, justru turun jadi sekitar 50–60 persen,” kata Gusri, Senin (29/12/2025).

1. Hotel di Tangsel didominasi penggunaan meeting room

ilustrasi interior kamar hotel (pexels.com/Pixabay)

Menurut Gusri, penurunan okupansi hotel saat momen libur panjang bukan hal yang mengejutkan. Sebab, Tangsel dikenal sebagai kota bisnis yang tingkat hunian hotelnya lebih banyak ditopang oleh kegiatan rapat, pertemuan, dan agenda korporasi.

“Kalau sekarang yang ramai itu daerah wisata seperti Puncak atau pantai. Tangsel kan kota bisnis, jadi ramai saat ada rapat atau kegiatan instansi pemerintah dan swasta,” ujarnya.

2. Hal ini dipengaruhi libur Nataru

ilustrasi hotel murah dekat Bandara Soekarno-Hatta (unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Ia menambahkan, liburnya aktivitas perkantoran membuat permintaan kamar hotel ikut melandai, karena masyarakat lebih memilih bepergian ke luar kota untuk berlibur bersama keluarga.

Meski demikian, Gusri memastikan kondisi perhotelan di Tangsel masih terbilang stabil. Aktivitas bisnis dan perusahaan tetap menjadi penopang utama okupansi hotel di wilayah tersebut.

“Kalau hotel masih stabil saja. Kegiatan rapat dan perusahaan tetap jadi penyokong utama okupansi hotel di Tangsel,” kata dia.

Editorial Team