Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tatu Chasanah, Adik Atut yang Jadi Calon Petahana di Pilkada Serang

Tatu Chasanah, adik Ratu Atut Chosiah. IDN Times/Khaerul Anwar
Tatu Chasanah, adik Ratu Atut Chosiah. IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Bakal calon Bupati Serang petahana, Ratu Tatu Chasanah punya perjalanan panjang hingga kemudian aktif di dunia politik. Saat kecil, Tatu mengaku tidak memiliki cita-cita sedikit pun untuk menjadi kepala daerah atau memimpin organisasi partai politik.

“Tidak ada cita-cita terjun ke dunia politik. Ibu hanya diberi pesan oleh orangtua, terutama ayah. Agar hidup penuh manfaat. Hidup harus bermanfaat untuk orang lain,” ujar Tatu, Jumat (19/6).

1. Puteri kedua dari Tb Chasan Sochib penguasa Banten

Chasan Sochib (www.litbang.bantenprov.go.id)
Chasan Sochib (www.litbang.bantenprov.go.id)

Ratu Tatu adalah putri kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Tb Chasan Sochib dan Wasiah. Ia merupakan adik dari mantan Gubernur Ratu Atut Chosiyah.

Tatu sebelumnya dikenal sebagai pengusaha di daerah Jawa Barat. Dia mewarisi jiwa pengusaha dari sang ayah. 

Perempuan kelahiran Kabupaten Serang, 23 Juli 1967 ini terjun ke dunia politik tahun 2009. Saat itu, di diminta fungsionaris Partai Golkar untuk maju pada pemilu legislatif untuk daerah pemilihan Kabupaten Pandeglang. “Keluarga besar Ibu memang berafiliasi di Partai Golkar,” ujarnya.

2. Masuk politik karena desakan keluarga

IDN Times/khaerul anwar
IDN Times/khaerul anwar

Sempat menolak, tetapi desakan begitu kuat, termasuk dari keluarga. Jalan politik adalah salah satu cara menjalankan pesan orangtua untuk hidup bermanfaat. Kemudian pada pemilu tahun 2009, Tatu pun mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Banten.

Tatu pun terpilih menjadi Wakil Ketua DPRD Banten, sekaligus menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pandeglang."Keseharian berkampanye dari pagi hingga malam. Alhamdulillah dipercaya dan diberi amanah menjadi anggota DPRD Banten periode 2009-2014,” ujarnya.

3. Menjadi Wakil Bupati Serang mendampingi Taufik Nuriman

IDN Times/khaerul anwar
IDN Times/khaerul anwar

Belum genap lima tahun, atau baru berjalan satu tahun menjadi pimpinan DPRD Banten. Tatu diminta keluarganya untuk maju di Pilkada Kabupaten Serang. Menjadi calon wakil bupati Serang pada tahun 2010, mendampingi petahana Ahmad Taufik Nuriman.

“sempat menolak, tetapi keluarga besarnya terus mendesak. Akhirnya turun di Pilkada Kabupaten Serang,” ujarnya.

Tatu bersama Ahmad Taufik Nuriman kemudian diberi amanah memimpin Kabupaten Serang periode 2010-2015. “Menjadi wakil bupati mengharuskan Ibu belajar tentang pemerintahan dan keuangan daerah,” ujarnya.

4. Menjadi Ketua DPD Golkar Banten menggantikan suami Atut

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dalam perjalanan politik di Partai Golkar, Ratu dipercaya memimpin DPD Partai Golkar Provinsi Banten pada Musdalub yang digelar di DPP Partai Golkar akhir tahun 2013. Menang 6 suara dari 12 suara. Hanya unggul satu suara dari Iman Aryadi, yang saat itu menjabat Walikota Cilegon. Tatu menggantikan almarhum Hikmat Tomet, suami dari Ratu Atut Chosiyah. Jabatan tersebut diembannya hingga saat ini.

Saat awal memimpin Partai Golkar Banten, keluarga Tatu diterjang masalah hukum. Sang kakak Ratu Atut terbukti bersalah dalam kasus pengadaan alkes Banten dan mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp79 miliar. Kasus ini juga menyeret adik Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana ke balik bui.

 Banyak pihak meragukan kemampuannya bisa mengangkat suara Golkar di Banten. "Banyak pengamat menilai suara Partai Golkar di Banten anjlok,” ujarnya.

Namun pada pemilu 2014, saat kepimpinan Tatu, Partai Golkar menguasi enam dari delapan kabupaten/kota di Banten. Bahkan meski tidak memperoleh posisi ketua DPRD Banten, perolehan kursi Partai Golkar sama dengan PDI Perjuangan, memperoleh 15 kursi di DPRD Banten. Jumlah ini meningkat dua kursi dibandingkan pemilu 2009. “Alhamdulillah,” ujar istri dari John Chaidir ini.

5. Terpilih menjadi Bupati Serang

IDN Times/Khaerul Anwar
IDN Times/Khaerul Anwar

Ratu Tatu kemudian maju pada Pilkada Kabupaten Serang 2015 menjadi calon Bupati Serang, bersama Pandji Tirtayasa, mantan Kepala Bappeda Kabupaten Serang. Melawan pasangan Ahmad Syarif Madkurulah dengan Aef Saefullah. Tatu-Pandji memperoleh 319.696 suara atau sekitar 60,52 persen. Sedangkan pesaingnya mendapatkan 208.558 suara atau 39,48 persen dari jumlah total suara 528.254 suara.

Kini, Tatu-Pandji kembali menjadi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serang untuk Pilkada 2020. Tatu saat ini sudah direkomendasikan oleh PDI Perjuangan, PKS, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Nasdem. Dipastikan pula diusung Partai Golkar. “Saya ikuti semua penjaringan partai politik. Pembangunan Kabupaten Serang butuh kebersamaan, termasuk Partai Politik. Pembangunan Kabupaten Serang harus dikawal bersama. Tujuan kita sama, mensejahterakan Kabupaten Serang,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khaerul Anwar
Ita Lismawati F Malau
Khaerul Anwar
EditorKhaerul Anwar
Follow Us