Warga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Uday mengatakan, komunitas adat Kanekes kini menghadapi ancaman serius. Perkembangan teknologi informasi berupa smartphone saat ini membawa dampak bagi masyarakat adat Baduy yang berpegang teguh pada adat istiadat nenek moyang mereka secara turun temurun. Komunitas adat Baduy terancam hilang satu generasi.
Lanjutnya, kepemilikan smartphone ini yang sangat mengkhawatirkan. Dari informasi yang peroleh ada sebanyak 9.000 nomor ponsel teregister dengan nama masyarakat Baduy Luar. Sebanyak 6.000 di antaranya dalam kondisi aktif. Sementara total jumlah penduduk masyarakat Baduy saat ini sekitar 14.600 warga.
"Rata-rata kecil presentase nya media sosial yang digunakan untuk menjual produk sovenir atau madu, lebih banyak untuk bermedia sosial, mulai dari berselancar YouTube dan TikTok,” katanya.
Oleh karenanya, pihaknya pernah meminta kepada Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Diskominfo untuk menjadikan kawasan ulayat blank spot.
"Sebab jika tidak dicegah, kekhawatiran saya orang Baduy akan punah satu generasi (terputus dari aturan adat),” katanya.