Sejalan dengan ini, terminal khusus haji dan umrah dilengkapi dengan masjid di dalam terminal seluas 3.136 meter persegi (m²), area tunggu seluas 4.158 m², lounge untuk 2.000 jemaah, penyediaan area manasik, area tunggu yang luas, area pengantar seluas 10.000 m², penerapan teknologi untuk mempermudah proses keberangkatan dan kedatangan, penghijauan dan penambahan lansekap taman, hingga pembuatan area penjemputan bus khusus untuk rombongan jemaah berkapasitas 12 unit bus.
"Terminal seluas 27.418 m² ini dapat menampung hingga 6,1 juta penumpang pesawat setiap tahunnya dan memiliki tiga lantai," ungkapnya.
Adapun, di lantai dasar merupakan area kedatangan jemaah dari tanah suci. Di lantai 1 ini terdapat area imigrasi kedatangan, baggage make up area untuk penanganan bagasi jemaah, kemudian baggage claim area yang merupakan tempat jemaah mengambil bagasi, lalu food court seluas 2.930 m², serta curbside kedatangan yang merupakan area penghubung antara bangunan terminal dan transportasi darat.
"Di lantai ini terdapat area curbside keberangkatan, lalu lounge pengantar seluas 2.560 m², kemudian check in hall untuk memproses keberangkatan, serta titik pemeriksaan keamanan (Security Check Point/SCP) dan imigrasi keberangkatan," tuturnya.
Sementara, lantai 2 adalah lokasi dari masjid seluas 3.136 m². Kami berharap keberadaan masjid di dalam terminal ini dapat memudahkan jemaah untuk beribadah. Fasilitas lain di Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F adalah Makkah Route, yang merupakan layanan keimigrasian Arab Saudi.
"Melalui fasilitas ini, jemaah haji dapat memproses keimigrasian yang seharusnya dilakukan di bandara tujuan di Arab Saudi menjadi di bandara asal yakni di Bandara Soekarno-Hatta," pungkasnya.