Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Serang, IDN Times - Acara kumpul dan kebersamaan keluarga Sunarto, kini tak lagi sama Biasanya, setelah Magrib berkumandang, Sunarto beserta keluarganya saling cerita ditemani siaran televisi. 

"Tapi dari kemarin, ada beberapa siaran channel yang hilang. Kalau kata anak-anak harus pakai alat biar televisinya digital," curhat Sunarto saat ditemui IDN Times di rumahnya di bilangan Kedaton, Kota Bandar Lampung, Jumat (12/11/2022).

Sunarto tak sendiri. Kebingungan juga tampak menggelayut di wajah Danih. "Kalau ditanya, punya tipi (TV), ya punya, tapi ga ada gambarnya. Sudah empat hari, gak ada siaran," kata ibu 55 tahun yang tinggal di Kabupaten Bogor itu, kepada IDN Times pada 6 November lalu. 

Danih yang bekerja sebagai asisten rumah tangga itu mengaku, selama ini tidak tahu ada transisi ke tv digital. Sekarang, dia hanya tahu bahwa untuk menikmati siaran telvisi, dia harus menyisihkan uang untuk membeli seperangkat alat.  "Saya lagi mencicil itu kotak (set top box/STB), biar bisa nonton tipi lagi," kata dia.

Soal ketidaktahuan ada transisi siaran televisi ini pun diungkap Nuraini dan Ramli, warga Medan, Sumatra Utara. "Belum ada pernah dengar sosialisasinya sama sekali,” tutur mereka. 

Pasangan suami istri ini juga merasa berat jika harus membeli peralatan untuk bisa menikmati siaran televisi. "Sekarang ini masa sulit. Timbang beli alatnya, bagus uang itu beli beras atau sembako,” kata Nuraini (58), sambil mata berkaca-kaca mengingat kondisi ekonomi yang sulit.

Ya, setelah 60 tahun menemani pemirsa di Tanah Air, televisi (TV) analog akhirnya harus pergi. Pertama kali mengudara 1962, kini TV analog berganti menjadi digital di tahun 2022. 

Seiring perkembangan teknologi, TV digital kini menggantikan perannya di tengah rumah-rumah penduduk. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengakhiri siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 2 November 2022. 

Proses transisi bukan tanpa kendala. Pro dan kontra muncul di tengah masyarakat terkait berbagai persoalan, mulai dari sosialisasi, kebingungan warga, hingga melambungnya harga STB.  

Diawali tahun 1962, ini sejarah singkat televisi analog hingga perlahan ditinggalkan

Ilustrasi TV Analog. (pexels.com/Huỳnh Đạt)

Seperti disarikan dari berbagai sumber, televisi analog merupakan sistem penyiaran televisi yang pertama dikembangkan, dengan menggunakan sinyal analog dalam transmisi gambar dan suara. 

Siaran analog ini bisa diterima sebuah unit televisi dengan bantuan antena. Inilah yang menjadi salah satu kelemahan analog karena semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang diterima akan melemah. Bisa ditebak, gambar yang muncul di televisi pun menjadi buruk dan berbayang.

Modul berjudul "Perkembangan Industri Televisi" yang ditulis oleh Joni Arman Hamid, Endah Hari Utari, dan Yoenarsih Nazar menjelaskan, siaran televisi pertama kalinya di ditayangkan tanggal 17 Agustus 1962,  bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) XVII. Pada saat itu, siaran hanya berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 WIB untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara.

Namun yang menjadi tonggak hadirnya Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-IV di Stadion Utama Senayan. Siaran televisi secara kontinyu dimulai sejak tanggal 24 Agustus 1962 dan mampu menjangkau dua puluh tujuh propinsi yang ada pada waktu itu.

TVRI pun merupakan satu-satunya stasiun televisi di Indonesia yang mampu menjangkau wilayah nusantara hingga pelosok dengan menggunakan satelit komunikasi ruang angkasa yang kemudian berperan sebagai corong pemerintah kepada rakyat.

Tahun 1989 pemerintah mulai membuka kran ijin untuk didirikannya televisi swasta. Pada tanggal 24 Agustus 1989 stasiun televisi pertama yang siaran adalah Rajawali Citra Televisi atau RCTI. 

Sementara TV digital muncul seiring berkembangnya teknologi. TV digital dinilai lebih baik dan ekonomis, banyak negara telah melakukan proses transisi ke televisi digital sejak tahun 2000-an. 

Negara pertama yang beralih ke sistem penyiaran digital terestrial adalah Luksemburg (2006) dan diikuti oleh Belanda di tahun yang sama. Selanjutnya, sejumlah negara di Eropa lainnya mengikuti di tahun 2007, seperti Finlandia, Andorra, Swedia, Norwegia, dan Swiss.

Transisi ke TV digital dan Undang-Undang Cipta Kerja

Editorial Team

Tonton lebih seru di