Wamenkes Benjamin Paulus Octavianus saat meninjau penanganan TBC di Puskesmas Cibodasari, Kota Tangerang (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan sejumlah program penanganan TBC yang dijalankan Pemkot melalui Dinkes, di antaranya skrining mandiri melalui Ransel TBC; pendampingan minum obat oleh kader asmara TBC; lalu, penemuan kasus aktif melalui x-ray portable agar kasus TBC dapat ditemukan lebih cepat.
"Kader di setiap kelurahan juga secara rutin melakukan jemput bola ke sudut-sudut di tiap kelurahan untuk menemukan potensi kasus TBC. Jadi jika ada warga yang batuk lebih dari 2 minggu, maka langsung diminta ke Puskesmas untuk melihat kondisi paru," jelasnya.
Selain itu, Kota Tangerang juga menggandeng komunitas-komunitas untuk menyosialisasikan pentingnya skrining TBC dan faktor risiko yang meningkatkan infeksi TBC.
"Kami juga membuat gerakan bersama komunitas dalam penanganan TBC guna mengajak masyarakat mau diobati dan tidak perlu malu," ujarnya.