Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251003-WA0043.jpg
Dekontaminasi radiasi di Cikande (Dok. KLH)

Intinya sih...

  • Warga Kampung Combrang cemas karena temuan sumber radioaktif Cesium-137 di area PT Peter Metal Technologi

  • Belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah terkait potensi bahaya radiasi bagi warga

  • Aktivitas pabrik telah berhenti sejak Juli, dan warga berharap pemerintah melakukan pemeriksaan kesehatan dan uji kualitas lingkungan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times – Warga Kampung Combrang, Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, hidup dalam kecemasan. Penyebabnya, temuan sumber radioaktif Cesium-137 di area PT Peter Metal Technologi, perusahaan peleburan limbah besi menjadi baja ringan di kawasan industri Modern Cikande hanya berjarak puluhan meter dari rumah mereka.

Setiap hari, warga menyaksikan petugas Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan tim Gegana Polri mondar-mandir di sekitar kampung menggunakan pakaian pelindung anti-radiasi. Situasi ini membuat warga semakin khawatir, terlebih setelah mendengar kabar bahwa tingkat radiasi di udara berada “di atas normal”.

“Petugas setiap hari datang pakai baju pelindung, tapi tidak ada yang menjelaskan kepada warga. Mereka bilang tingkat radiasi 0,30 berapa gitu, katanya di atas normal. Kami jadi takut,” kata Arief, tokoh masyarakat setempat, Senin (6/10/2025).

1. Belum ada sosialisasi dari pemerintah

Ilustrasi simbol radioaktif. (Unsplash.com/Kilian Karger)

Kampung Combrang dihuni sekitar 90 keluarga termasuk 20 lansia dan 50 anak-anak. Namun hingga kini, belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah daerah maupun pusat terkait potensi bahaya radiasi bagi warga.

“Kami tidak menolak industri, tapi ingin ada perlindungan. Pemerintah harus hadir menjelaskan supaya warga tenang,” kata Arief.

Warga berharap pemerintah segera melakukan pemeriksaan kesehatan dan uji kualitas lingkungan, termasuk air dan udara di sekitar pemukiman.

2. Aktivitas pabrik telah berhenti sejak Juli

Ilustrasi simbol radioaktif. (Unsplash.com/Kilian Karger)

Sementara itu, Karsih, 42 tahun, mantan petugas kebersihan di PT Peter Metal Technologi mengatakan, aktivitas pabrik berhenti mendadak sejak akhir Juli lalu.

“Tiba-tiba berhenti, katanya bangkrut. Baru belakangan saya tahu ternyata ada masalah radiasi. Saya juga belum pernah diperiksa kesehatannya,” ungkapnya.

3. Sembilan orang positif terpapar bahan radioaktif

Dekontaminasi radiasi di Cikande (Dok. KLH)

Sebelumnya diberitakan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan sebanyak sembilan pekerja yang dinyatakan positif terpapar radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Berdasarkan hasil pemeriksaan whole-body counter (WBC) telah mendapatkan perawatan di RS Fatmawati Jakarta. Seluruhnya dalam kondisi baik dan tanpa gejala.

Kementerian Kesehatan juga telah memeriksa 1.562 pekerja dan warga di radius hingga lima kilometer dari kawasan industri tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah penyebaran paparan Cs-137 ke lingkungan sekitar. “Mereka yang terindikasi terpapar radiasi telah diberikan obat prussian blue sebagai penawar racun untuk mengeluarkan Cs-137 dari dalam tubuh,” kata Hanif, Jumat (3/10/2025).

Hanif menegaskan, Satgas Penanganan Kontaminasi Sumber Radiasi masih melanjutkan proses dekontaminasi di seluruh titik yang terdeteksi paparan. “Sekaligus pemetaan ulang untuk memastikan tidak ada sumber radiasi yang terlewatkan,” tambahnya.

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, mengatakan tim telah mengangkat material berkadar radiasi tinggi dan memindahkannya ke fasilitas penyimpanan sementara milik PT PMT. “Dari lokasi A dan F, sudah diamankan 20 drum, 17 jumbo bag, dan 3 pallet material terkontaminasi,” ungkap Rasio.

Untuk mencegah paparan lebih luas, setiap kendaraan yang keluar masuk kawasan industri diperiksa ketat oleh Satuan Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir (KBRN) Brimob Polri. Proses dekontaminasi di lapangan juga dilakukan di bawah bimbingan Petugas Proteksi Radiasi Bapeten. Hanif memastikan, pemerintah berkomitmen penuh menjaga keselamatan masyarakat. “Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Pemerintah akan terus melakukan pemetaan ulang, dekontaminasi, dan pemantauan hingga kawasan benar-benar dinyatakan aman,” tegasnya.

Editorial Team