Andri, salah satu warga RT 01 RW 23 Lingkungan Kesuren mengatakan, setiap hari dia bersama warga lainnya kerap mencium aroma bau oli dari pembakaran yang tertiup angin ke permukiman warga. Aroma itu membuat warga merasa mual, pusing menyengat ke paru-paru.
"Kalau kecium paru-paru nyesek, naPas, pusing mual," kata Andri kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).
Menurut dia, bau pembakaran limbah oli bekas itu sudah terjadi bertahun-tahun. Bahkan, warga di lima RT di Lingkungan Kesuren sudah menggunakan masker saat beraktivitas sebelum adanya pandemik COVID-19.
"Pake masker siang-siang bukan karena COVID-19, tapi karena bau," katanya.
Dia mengaku warga setempat sudah beberapa kali mendatangi kantor kelurahan hingga Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang terkait masalah tersebut. Namun, aktivitas pembakaran limbah oli bekas hanya berhenti seminggu hingga dua minggu pihak perusahaan melakukan hal serupa.
"Kita ingin menikmati udara yang segar yang sehat," katanya.