Warga Lebak, Waspadai Hujan Deras Saat Malam dan Dini Hari!

Lebak, IDN Times - Beberapa bencana alam, mulai dari banjir hingga longsor, melanda sebagian wilayah Lebak. Ke depan, warga pun diminta untuk mewaspadai hujan deras yang terjadi pada malam hingga dini hari.
"Cuaca buruk di daerah itu masih berpeluang berdasarkan laporan BMKG," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama, seperti dikutip dari laman Antara, Jumat (14/10/2022).
1. Lebak menjadi daerah rawan bencana alam
Masyarakat Kabupaten Lebak diminta siap siaga atasi dampak hujan deras pada malam hingga dini hari untuk mengurangi risiko kebencanaan. Dengan demikian, korban jiwa bisa dicegah.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak menjadikan daerah rawan banjir, longsor, gelombang tinggi, angin puting beliung, sebab topografinya perbukitan, pegunungan, aliran sungai dan pesisir pantai.
2. Warga bisa mengoptimalkan ronda malam
Saat ini, enam kecamaran di Kabupaten Lebak terdampak bencana alam, mulai dari banjir hingga longsor. Keenam kecamatan itu adalah Bayah, Sajira, Panggarangan, Cilograng, Cibeber dan Cigemblong.
Oleh karena itu, kata Febby, BPBD Lebak mengimbau warga waspada ketika hujan deras datang pada malam hingga dini hari.
''Kami minta warga bisa mengoptimalkan pengamanan ronda malam sampai dini hari, karena cuaca buruk dapat mengakibatkan bencana alam," katanya.
3. Curah hujan tinggi dan lama, warga sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman
BPBD Lebak mempersiapkan peralatan evakuasi dan persediaan logistik untuk menyalurkan kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan. Selain itu juga mengerahkan 28 relawan inti untuk memantau curah hujan tinggi dan lama.
"Kami minta warga jika curah hujan tinggi maka sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman, " katanya.
BPBD Lebak mencatat 655 rumah terdampak banjir dan longsor yang terjadi Minggu (9/10/2022). Bencana ini berlanjut pada Selasa (11/10/2022). Dari 655 rumah itu, sebanyak 124 rumah rusak berat, sedang, dan ringan.
Selain itu juga lima jembatan gantung terputus, 45 titik ruas jalan ambles dan 25 hektare areal persawahan terancam gagal panen. Selain itu, tercatat juga satu pondok pesantren, masjid, dan sekolah yang ikut rusak.
Pemerintah Kabupaten Lebak menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan dari tanggal 9 sampai 23 Oktober 2022. "Kami berharap kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan bisa secepatnya dibangun agar kehidupan masyarakat kembali normal," kata Febby.