Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)
Menurutnya, sejumlah faktor meteorologis ikut memicu cuaca ekstrem tersebut, antara lain fenomena dipole mode negatif yang meningkatkan suplai uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Banten. Aktivitas gelombang atmosfer low frequency yang bersifat persisten juga memperkuat pembentukan awan hujan.
“Secara lokal, kondisi atmosfer yang lembap dan labil semakin mendukung terbentuknya awan konvektif yang berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas tinggi,” sebut Hartanto.
Rincian Prakiraan
Sabtu (20/9/2025):
Hujan intensitas sedang berpeluang terjadi di Kabupaten Pandeglang bagian utara, Kota Serang, Kabupaten Serang bagian barat dan selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Hujan lebat hingga sangat lebat diprakirakan mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang bagian selatan.
Minggu (21/9/2025):
Hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kota Cilegon, Kabupaten Serang bagian barat dan selatan, Kabupaten Pandeglang bagian utara dan selatan, Kabupaten Lebak bagian utara dan selatan, Kabupaten Tangerang bagian selatan, serta Kota Tangerang Selatan.
Selain curah hujan, BMKG juga memperingatkan kondisi laut. Tinggi gelombang 2,5–4 meter berpotensi terjadi di perairan Selat Sunda bagian barat Pandeglang, perairan selatan Banten, hingga Samudra Hindia selatan Banten.