Ilustrasi nelayan (Pexels.com/Tim Fisk)
Sementara itu, Dwi Indarmani selaku Direktur Utama PT Thunusea Media Oceana mengatakan bahwa hingga saat ini sudah ada 200 ribu nelayan dan 3 operator ekspor hasil laut yang tergabung dalam gerakan Bara Ikan di Sulawesi Selatan.
Bahkan, dalam waktu dekat juga akan menjaring nelayan dan operator di wilayah Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara.
Hadirnya Thunusea sebagai exhibitor di Trade Expo Indonesia 2023 juga untuk mengedukasi terkait potensi hasil laut Indonesia, khususnya dari Sulawesi Selatan kepada masyarakat luas hingga internasional.
"Kegiatan ini adalah pelaksanaan dari salah satu misi Thunusea, dimana Thunusea memiliki komitmen untuk memperbesar potensi pasar dan dukungan strategiis bagi para mitra. Melalui event ini, Thunusea ingin memperkenalkan semua potensi hasil laut, khususnya dari Sulawesi Selatan, kepada masyarakat luas sampai ke international," jelasnya.
Dwi mengungkapkan, bahwa melalui kegiatan ini TEI ini, Thunusea bermaksud untuk mempercepat penyaluran informasi serta menberikan data-data yang lengkap dan valid kepada para calon pasar dan investor, dalam rangka membangun jaringan ekosistem pendukung yang jauh lebih besar lagi bagi para pelaku-pelaku bisnis perikanan sampai kepada para nelayan yang saat ini sudah mulai banyak bergabung dalam Bara Ikan.
"Dengan perkembangan dari pergerakan yang sudah kami bangun, jaringan pengembangan bisnis yang saat ini tengah didampingi oleh Thunusea di 5 kabupaten di Sulawesi selatan, telah mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja dan sekaligus mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap bulannya," ujarnya.
Diketahui, hingga saat ini, sudah ada 8 negara penerima ekspor hasil laut dari operator di Bara Ikan tersebut, yakni Singapura, Malaysia, Jeddah, Amerika, Tiongkok, Myanmar, Korea, dan Hongkong.