Tangerang, IDN Times - Pendapatan PD Pasar Kota Tangerang di semester I tahun 2020 turun. Jumlahnya, jauh di bawah target.
Direktur PD Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati mengatakan, PD Pasar Kota Tangerang pada tahun ini menargetkan pendapatan sebesar Rp7 hingga Rp8 miliar. Namun, pandemik menerjang sejak Maret 2020.
Akibatnya, kata Titien, dalam perhitungan di semester satu tercatat pendapatan baru terealisasi 30 persen.
Salah satu faktor utama turunnya pendapat PD Pasar Kota Tangerang adalah banyaknya toko yang tutup karena adanya aturan pembatasan. "Terutama pedagang kategori kering yang anjlok pendapatannya dan berimbas juga terhadap pemasukan daerah. Hanya pedagang makanan basah saja yang tetap aktif," kata Titien.
Di sisi lain, kata dia, jumlah pembeli yang datang ke pasar juga turun. Hal tersebut terlihat dari pendapatan kas terhadap retribusi parkir. Masyarakat lebih memilih belanja melalui sistem online.
"Meski sekarang berangsur baik, namun belum normal seperti awal. Banyak masyarakat yang mempertimbangkan datang ke titik keramaian seperti pasar," ujarnya.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan, PD Pasar Kota Tangerang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan telah melakukan rapid test kepada pedagang pasar diantaranya Pasar Anyar, Pasar Poris dan Pasar Malabar.
"Hasil rapid test dinyatakan aman semuanya tak ada pedagang yang reaktif," ujarnya.
Perlu diketahui, PD Pasar Kota Tangerang mengelola 10 pasar tradisional yakni Pasar Anyar, Pasar Malabar, Pasar Gerendeng, Pasar Laris, Pasar Poris, Pasar Bandeng, Pasar Ramadhani, dan Pasar Jatiuwung. Dua pasar lagi tak aktif.
Namun, baru-baru ini, petugas membongkar lapak-lapak pedagang di Pasar Jatiuwung degan alat berat. Nantinya, pasar ini akan ditata menjadi Ruang terbuka Hijau (RTH).
Para pedagang di pasar inipun kemudian direlokasi. Ada 125 pedagang yang harus pindah akibat pembongkaran tersebut. Para pedagang kemudian direlokasi ke Pasar Laris Cibodas.