Arif menuturkan, kondisi tersebut juga diperparah terjadinya devisit ketersediaan gas untuk industri di wilayah Barat, termasuk Provinsi Banten sehingga suplai pada perusahaan hanya mencakup sampai 54 hingga 70 persen saja.
Sedangkan sisa kebutuhan gas, perusahaan harus mendapatkannya dengan harga lebih tinggi atau komersil USD 16,77 per MMBTU.
"Ini lah yang akhirnya mengakibatkan biaya produksi perusahaan menjadi meningkat dan kelangsungan usaha mereka terancam dan daya saing mereka turun dan (efeknya) menyasar kepada kaum pekerja," kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua Tripartit Nasional itu.
Oleh karena itu, Afif meminta kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk turun tangan menangani permasalah yang akan mengancam bertambahnya jumlah pengangguran.
"Mencegah terjadinya PHK massal yang lebih luas dan masalah persoalan sosial yang lebih luas," katanya.