Perusahaan Asal Tangsel Luncurkan Model Bisnis Inklusif

Transformasi ini dimulai sejak pertengahan 2025. Perusahaan merekrut individu tanpa latar belakang pendidikan formal di bidang kerajinan atau desain, kemudian memberikan pelatihan intensif keterampilan, mulai dari, pertukangan kayu, desain, pengecatan dan fabrikasi.

Hasilnya, tim baru ini berhasil menyelesaikan 20 proyek ekshibisi besar untuk berbagai merek regional. “Kami bisa tumbuh secara bisnis sambil memberi kesempatan yang mengangkat martabat manusia,” ujar Executive Chairman Impact of Asia, Daryl Tan pada Jumat (14/11/2025).

Model bisnis inklusif ini juga menciptakan dampak yang meluas, bukan hanya di workshop. Program yang dijalankan, antara lain: program magang untuk mengubah talenta mentah menjadi tenaga profesional; pelatihan kreatif yang membuka peluang kolaborasi baru, program daur ulang material produksi; donasi material ke sekolah sebagai bahan praktik seni; serta memberi ruang belajar terbuka untuk memperkenalkan siswa pada dunia desain dan fabrikasi

Langkah ini sekaligus memperkuat ekosistem industri kreatif lokal yang selama ini sulit diakses kelompok rentan.

Perusahaan menegaskan bahwa inisiatif ini bukan program CSR sesaat, melainkan strategi jangka panjang membangun keunggulan kompetitif melalui pemberdayaan talenta lokal.

Transformasi itu juga terinspirasi dari filosofi Tan Kah Kee Education Fund (Hong Kong) dan Tan Chay Bing Education Fund (Singapura), yang menekankan pendidikan dan karakter sebagai fondasi kemajuan.

Seiring pertumbuhan, PT Metha Cahaya Mulia bersama IOA kini membuka peluang kolaborasi regional, untuk memperluas dampak sosial sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di industri MICE Asia.

“Kisah ini bukan hanya soal bisnis, tetapi tentang potensi manusia dan kebangkitan kreativitas Indonesia dari akar rumput,” kata Daryl.