Ilustrasi Uang Rp75000 (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Gatot Wibowo mengungkapkan realisasi pendapatan telah mencapai 101,09 persen. Sementara belanja terserap 86,48 persen.
"Angka sementara, karena proses rekon dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan penyusunan LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) belum selesai," ungkapnya.
Sementara untuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) mencapai Rp588.438.744.784. Jumlah itu terdiri dari saldo Kas Daerah (Kasda) sebesar
Rp 512.314.539.857. Kemudian saldo non Kasda sebesar Rp 76.124.204.927
antara lain dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Rp 14.174.627.604, BLUD Rumah Sakit Umum (RSU), 61.474.905.670, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Rp212.871.979, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP Rp 49.528.197, dan BOS SD Rp212.271.477.
Gatot menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya Silpa, yakni pelampauan pendapatan daerah, Tidak terealisasi pendapatan lain, dan realisasi belanja di bawah anggaran karena efisiensi.
"Pelampauan pendapatan daerah sebesar Rp 188. 942.625.742, Tidak terealisasi pendapatan lain yah sah sebesar Rp 100.271.601.011, Tidak terealisasi pendapatan transfer pusat Rp 44.656.994.825, dan realisasi belanja di bawah anggaran Rp 544. 424.714.878," ungkapnya.