Disampaikan Sari Alam, perhotelan, termasuk salah satu sektor terakhir yang dipulihkan ketika kondisi ekonomi mulai membaik. Ia kesulitan mengatur strategi menjalankan bisnis, di tengah pembatasan mobilitas dan kerumunan massa selama pandemik COVID-19. Kendati demikian para pelaku usaha perhotelan pasrah lantaran kebijakan yang harus diutamakan adalah keselamatan.
“Saya pikir kita harus mengikuti aturan pemerintah, karena virus corona ini sudah mewabah. Kami sebagai asosiasi ikut prihatin juga karena sebagai ketua PHRI, melihat temen-temen yang sudah wake up, sekarang turun lagi. Untuk itu kami sampaikan pada teman- teman yah bersabar aja terhadap wabah ini,” tuturnya.
Ia menilai pada fase PSBB, masyarakat lebih memilih berhemat dan diam di rumah dari pada berwisata dan menghabiskan banyak uang. Karena keuangan masyarakat juga tengah terguncang.
“Kami gak tahu, ini sudah enam bulan ini bingung juga. Kalau dibilang berat yah, kami harus mengikuti aturan pemerintah. Padahal kami sudah melakukan berbagai promo agar kunjungan ke restoran atau hotel tetap stabil,” katanya.