Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Muhamad Iqbal

Tangerang Selatan, IDN Times - Makanan beku atau yang sering disebut dengan frozen food kini menjadi jenis bahan makanan yang sangat populer dan disukai berbagai kalangan dengan segala usia. Praktis untuk disajikan, frozen food juga menjadi salah satu cara pengemasan segala macam makanan untuk bisa tahan lama.

Inilah yang menjadi alasan Lina Santika Rahmania untuk terjun ke dalam bisnis kuliner olahan makanan beku sejak tahun 2016. Melalui nama brand Sanrah Food, Lina menghadirkan aneka makanan olahan mulai dari berbagai sambal rasa khas tradisional, ayam, daging sapi, ikan, hingga cumi-cumi.

Memulai usaha hanya untuk mengisi waktu luang semenjak sang suami pensiun dari pekerjaan di bidang perbankan, produk Lina kini sudah melanglang buana ke berbagai negara di Asia bahkan Australia.

"Memulai dari jualan masakan dari bebek, punya warung nasi bebek gitu di Jakarta. Iseng-iseng karena suami pensiun, jadi saya harus punya kesibukan," kata Lina diwawancarai IDN Times di kediamannya di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (24/5/2023).

1. Cobaan berat di awal menjadi pengusaha

IDN Times/Muhamad Iqbal

Meski kini sudah mampu meraup omset Rp60 hingga Rp70 juta per bulan, Lina tak menampik bahwa dia sempat jatuh bangun saat awal memulai usaha.

Saat awal ia membuka warung makan dengan menu andalan olahan bebek, dia juga pernah merugi. Saking parah kerugian itu, dia terpaksa menutup usaha.

"Kendalanya banyak ga laku, nasi banyak. Akhirnya tutup," kata dia.

Dari situlah, dia berinovasi untuk membuat panganannya yang bisa dijual dalam kemasan dengan awet, lalu muncullah ide untuk membuat frozen food dan sambal dalam kaleng.

"Akhirnya bikin frozen karena itu, sering rugi karena masakan kebuang. Pertama (membuka usaha frozen food) dengan satu karyawan. Sekarang sudah tujuh karyawan," ungkapnya.

2. Rajin ikut event dan jadikan media sosial sebagai etalase

Editorial Team

Tonton lebih seru di