Pemerintah Bakal Membangun MRT di Provinsi Banten 

Pengembangan fase III rute Bekasi-Balaraja

Serang, IDN Times - Pemerintah berencana transportasi publik Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Fase III yang dikembangkan dari Bekasi sampai dengan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Rencana pengembangan moda transporatsi publik itu disampaikan Pj Gubernur Banten Al Mukatabar usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Tol Cibitung-Cilincing dan Serpong-Balaraja

1. Pj Gubernur Banten: transportasi publik sangat penting untuk mengurai kemacetan

Pemerintah Bakal Membangun MRT di Provinsi Banten Gubernur Banten, Al Muktabar. (Dok. Bank Banten)

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Banten itu mengatakan, pengembangan moda transportasi publik di daerah sangat penting ditengah tingginya perkembangan kepemilikan kendaraan pribadi sehingga bisa mengurai kepadatan lalu lintas.

“Makanya Presiden Jokowi melakukan langkah cepat untuk mengatasi kepadatan itu, salah satunya dengan menggiatkan moda transportasi publik,” kata Al Muktabar pada Kamis (28/9/2023).

2. Kualitas udara yang buruk diharapkan kembali membaik

Pemerintah Bakal Membangun MRT di Provinsi Banten ilustrasi polusi udara (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kemudian, dengan upaya menggiatkan penggunaan moda transportasi publik, lanjut Al Muktabar, maka diharapkan dapat mengurangi tingkat polusi udara yang dalam kurun beberapa bulan terakhir kondisinya sudah mulai memburuk, terutama di daerah-daerah aglomerasi Jabodetabek.

Lantaran, salah satu penyumbang polusi udara itu dari sektor transportasi. “Makanya jika ini kita kembangkan otomatis akan dapat mengurangi tingkat polusi udara,” katanya.

3. Pemprov tengah membahas teknis pelaksanaan pembangunan MRT ini

Pemerintah Bakal Membangun MRT di Provinsi Banten ilustrasi MRT Jakarta. (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten Tri Nurtopo menambahkan, pengembangan moda transportasi publik MRT itu saat ini masih dalam pembahasan. Pihaknya juga dalam waktu dekat akan melakukan rapat tindak lanjut bersama Ditjen Perkeretaapian untuk hal teknisnya.

“Belum sampai teknis, kita masih dalam pembahasan persiapan dan perencanaan, serta organisasi pengelolaannya,” katanya.

Berdasarkan site plan yang direncanakan, lanjut Tri, secara umum proyek MRT fase III ini terbagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama sepanjang 33,76 kilometer (km) dari Kembangan hingga Ujung Menteng.

Kemudian tahap dua sepanjang 50,3 km yang terdiri dari Lintas Barat (Banten) sepanjang 29,9 km yang menghubungkan dari Balaraja sampai Karang Tengah. Sedangkan untuk lintas timur (Bekasi) sepanjang 20,43 kilometer yang menghubungkan Medan Satria sampai Cikarang.

Ada 14 stasiun pemberhentian yang rencananya akan dilewati, pertama di Balaraja pada kilometer 0+000, kemudian Cibadak pada kilometer 2+020 sepanjang 2.020 meter (m), Pasir Gadung pada kilometer 4+200 sepanjang 2.180 m, Otonom pada kilometer 6+100 sepanjang 1.900 m, Bunder pada kilometer 8+600 sepanjang 2.500 m.

Kemudian Stasiun Kadu pada kilometer 11+300 sepanjang 2.700 m, Perumnas pada kilometer 13+700 sepanjang 2.400 m, Danau Ranau pada kilometer 15+600 sepanjang 1.900 m, Cikokol pada kilometer 17+040 sepanjang 1.440 m, Kebon Nanas pada kilometer 19+260 sepanjang 2.220 m.

Stasiun Panunggangan pada kilometer 21+740 sepanjang 2.480 m, Kunciran pada kilometer 24+100 sepanjang 2.360 m, Hasyim Asyari pada kilometer 25+800 sepanjang 1.700 m, dan Karang Tengah pada kilometer 28+360 sepanjang 2.560 m.

Baca Juga: MRT Fase III Akan Dibangun, Rute dari Cikarang-Bekasi hingga Tangerang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya