Tingkat Pengangguran Banten Tertinggi di Indonesia

Penyumbang terbanyak dari jenjang pendidikan SMA

Serang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Banten menjadi wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi nomor satu di Indonesia. Untuk Banten, tingkat penganggurannya tercatat 7,97 persen.

Tertinggi kedua adalah Jawa Barat dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,89 persen. Sementara tingkat pengangguran nasional adalah 5,45 persen. 

Baca Juga: Pj Gubernur Banten Tetapkan UMP Banten Naik 6,4 Persen 

1. Meski terbanyak, pengangguran Banten menurun

Tingkat Pengangguran Banten Tertinggi di IndonesiaIlustrasi pelatihan kerja (ANTARA FOTO/Rahmad)

Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, meski turun dari Februari 2022 yang sebesar 8,53 persen, tetapi tingkat pengangguran terbuka (TPT) masih tetap tertinggi di Indonesia.

"Angka tersebut menurun 0,56 persen dibandingkan dengan Februari 2022 lalu," kata Faizal pada, Jumat (5/5/2023). 

2. Lulusan SMA menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi

Tingkat Pengangguran Banten Tertinggi di IndonesiaIstimewa

Lanjut Faizal, jika dilihat menurut jenjang pendidikan, penyumbang angka pengangguran terbanyak di Banten berasal dari berlatar belakangSekolah Menengah Atas (SMA), sementara pengangguran terendah berasal pendidikan SD ke bawah.

"SD ke bawah sebanyak 4,90 persen, SMP 7,54 persen, SMA 12,63 persen, SMK 10,62 persen," kata dia. 

Sementara lulusan diploma I,II,III tercatat 8,76 persen menganggur dan lulusan universitas 4,93 persen. 

3. Kondisi perekonomian di Banten mulai membaik

Tingkat Pengangguran Banten Tertinggi di IndonesiaIlustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Faizal menjelaskan, penurunan angka pengangguran seiring mulai membaiknya kondisi perekonomian di Banten. Tercatat, ekonomi Banten triwulan I-2023 dibandingkan dengan triwulan I-2022 tumbuh sebesar 4,68 persen.

Pertumbuhan tertinggi menurut lapangan usaha terjadi pada kategori transportasi dan pergudangan 19,42 persen;  jasa lainnya 9,98 persen; serta penyediaan akomodasi dan makan minum 9,91 persen.

"Membaiknya kondisi perekonomian itu disebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 212 ribu juta orang, dan berkurangnya pengangguran sekitar 17,9 ribu orang," katanya.

Baca Juga: Usai Lebaran, Kasus COVID-19 di Kabupaten Tangerang Naik Drastis

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya