Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

UPH Buka Fakultas Artificial Intelligence, Pertama di Indonesia

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti
Intinya sih...
  • UPH membuka Fakultas Kecerdasan Buatan, pertama di Indonesia
  • Menteri Brian: AI integral dalam berbagai sektor kehidupan
  • Fakultas AI UPH akan diajarkan etika dan regulasi AI

Tangerang, IDN Times - Universitas Pelita Harapan (UPH) membuka Fakultas Kecerdasan Buatan atau Faculty of Artificial Intelligence (AI). Fakultas tersebut, merupakan yang pertama di Indonesia.

Peluncuran tersebut pun dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Abdul Mu'ti dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto. 

Dalam sambutannya, Menteri Brian mengungkapkan, AI saat ini bukan hanya sekedar teknologi masa depan, melainkan menjadi bagian integral dan keseharian lantaran bisa diterapkan di berbagai sektor, mulai pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pemerintahan. 

"Untuk itu, lembaga pendidikan penting agar bukan hanya bisa menguasai teknologi tetapi juga bagaimana kita dapat menggunakannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Brian.

1. Lembaga pendidikan juga penting untuk memberikan etika penggunaan AI

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Menteri Dikdasmen, Abdul Mu'ti mengungkapkan, saat ini lembaga pendidikan di Indonesia tengah mengejar ketertinggalan perkembangan teknologi dunia. Bahkan, ia menyebut saat ini tengah terjadi irrelevansi antara lembaga pendidikan dengan cepatnya perkembangan industri.

"Makanya, kita semua harus terus berbenah dan menyiapkan generasi kita untuk dapat survive, kehidupan manusia kalau tidak ikuti maka akan tertinggal, karena itu tidak bisa diikuti manusia jika hanya dikejar melalui hardskill, tapi juga soft skill," jelasnya.

2. Fakultas ini akan mengajarkan etika pemanfaatan AI

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sementara itu, Rektor UPH, Jonathan L Parapak mengungkapkan, lulusan dari Fakultas AI ini akan mendapat gelar Sarjana Strata 1. Fakultas tersebut, akan digabungkan dengan program studi informatika. 

"Tapi jauh lebih luas dari pada itu, justru memilih Fakultas AI ini sebuah revolusi untuk mempersiapkan ahli masa depan menjangkau semua aspek kehidupan," kata Jonathan.

Sementara, Dekan Fakultas Kecerdasan Buatan UPH, Rizaldi Sistiabudi mengungkapkan, mahasiswa di fakultas tersebut akan diajarkan untuk memanfaatkan teknologi AI yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Nantinya, mahasiswa juga akan diajarkan bagaimana etika dalam memanfaatkan AI, sehingga memahami regulasi, meningkatkan fungsi AI di industri, sehingga menjadikan pemanfaatan AI menjadi terkendali.

"Kalau bicara AI saat ini, kita ada di ujung awal dan jelas arahnya, aturan dari pemerintah sudah cukup jelas. Ada Government to Government membahas AI mau diapakan, aturan mainnya seperti apa, makanya kami ada fakultas dan kami lengkapi," jelasnya.

UPH, kata Rizaldi, memahami bahwa penggunaan AI juga harus dibarengi dengan aturan dan etika yang jelas. Pasalnya, saat ini banyak pula diketahui penggunaan teknologi AI menjadikan kasus plagiarisme cukup banyak.

"Betul sekali bahwa AI ini teknologi selalu membuat suatu pertanyaan etika baru, contohnya di dunia jurnalistik, motion graphic sangat terdampak, nah saya rasa ini salah satu kekuatan di UPH, karena dasar pendidikan moral kebangsaan maupun religius sangat ditekankan, membentuk manusia bijaksana," jelasnya.

Untuk mengikuti perkembangan teknologi AI, UPH menggandeng kampus tertua di Cina, Zhejiang University untuk bekerasama di bidang akademisi. Sehingga, tenaga pengajarnya semua dari luar negeri, karena dianggap sudah lebih berpengalaman dalam research dan mengetahui seluk beluk kemajuan AI di dunia Pendidikan.

"Mahasiswa akan belajar penggunaan AI untuk suara, untuk kata, untuk membaca, menggambar, dan sebagainya,"ujar Rizaldi.

3. UPH juga menekankan praktik internship selama 1 tahun

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Rizaldi mengungkapkan, dalam pembelajarannya, mahasiswa Fakultas Kecerdasan Buatan ini akan mengikuti kuliah selama 3,5 tahun dengan 1 tahun internship sebagai bekal untuk mendapatkan keahlian yang nyata di dunia industri. Dalam masa internship tersebut, mahasiswa akan diwajibkan menerapkan AI secara nyata, bukan membuat AI baru.

"Kalau hanya membuat itu, setelah dibuat tapi esensi praktisnya engga ada, sehingga industri kita engga bersaing, talenta kita engga bersaing karena proteksi itu sudah tidak bisa di dunia global. Secara teknis, susunannya secara bijaksana akan kami selesaikan," tuturnya.

4. Ada beasiswa untuk 100 mahasiswa

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Nantinya, jika lulus dari fakultas tersebut, mahasiswa diharapkan bisa terjun langsung sebagai project leader di industri. Fakultas AI juga akan bekerjasama dengan semua fakultas di UPH karena mereka sebagai domain expert mengerti industri, mulai dari Fakultas Hukum, Medis, Grafik Desain dan lain sebagainya. 

"Kami juga menyediakan beasiswa untuk 100 mahasiswa di Fakultas ini, untuk menjaring talenta muda berbakat agar bisa membentuk generasi emas," pungkasnya.

Share